Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danone Indonesia semakin gencar menekan emisi karbonnya. Asal tahu saja, Danone telah memasang target netral karbon dalam seluruh rantai pasok perusahaan pada 2050, serta penggunaan 100% energi listrik terbarukan pada 2030 mendatang.
Kabar terbaru, Danone Indonesia akan menggunakan biomassa untuk mengaliri pabrik Sarihusada Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sebagai informasi saja, pabrik ini memproduksi aneka merek susu anak termasuk SGM Eksplor dan Bebelac 3.
Arif Mujahidin, Communication Director Danone Indonesia mengatakan, hal yang cukup membanggakan bagi Danone adalah banyak inisiatif-inisiatif yang dilakukan di Indonesia seringkali dibagikan menjadi lesson learn di negara lain.
Salah satu inovasi teranyar yang akan dilakukan Danone dalam waktu dekat adalah memanfaatkan biomassa, sampah hasil pertanian seperti gabah yang tidak digunakan untuk menghasilkan listrik di pabrik Sarihusada Prambanan.
Baca Juga: Danone-AQUA resmikan TPST terbesar di Bali
Melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya pada April 2022, Danone Indonesia menjalin kerja sama melalui PT Sarihusada Generasi Mahardika dengan PT Tasma Bioenergy Indonesia membangun fasilitas boiler biomassa di Provinsi Jawa Tengah. Adapun pabrik Sarihusada Prambanan secara bertahap akan mengganti boiler berbahan bakar gas alam dengan boiler biomassa.
"Kemungkinan (kick off) di awal tahun 2022," kata Arif dalam acara CEO Live Series-3 - Sustainability Action yang disiarkan secara virtual, Senin (15/11).
Saat dihubungi kembali, Arif menegaskan kemungkin kuat kick off akan dilakukan di kuartal I 2022.
Teknologi boiler biomassa ini diperkirakan dapat menurunkan jejak karbon sebesar 8.300 ton CO2 per tahun atau setara dengan jejak karbon yang diserap melalui penanaman 120.000 pohon. Nantinya, boiler biomassa ini dapat mengurangi 32% jejak karbon yang dihasilkan oleh proses produksi di pabrik Sarihusada Prambanan.
Boiler biomassa yang didirikan di tanah seluas 3.000 meter persegi ini akan mensuplai kebutuhan steam dari kegiatan produksi hingga 40.000 ton per tahun. Bahan bakarnya adalah 13.000 ton sekam padi per-tahun yang didapat dari sekitar lahan pertanian sekitar pabrik.
Adapun inovasi lainnya yang telah dilakukan Danone Indonesia adalah menggunakan teknologi solar panel di sejumlah pabriknya. Arif mengatakan, Danone Indonesia mengoperasikan 26 pabrik dan ke depannya seluruh pabrik akan diarahkan menggunakan energi bersih.
Sebelumnya, Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship, Danone Indonesia menuturkan, sebagai bagian dari perusahaan Renewable Electricity (RE) 100, Danone mewujudkan komitmennya di Indonesia dengan penggunaan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 6,2 MWp di keempat pabrik Danone.
Danone Indonesia menargetkan PLTS dapat terpasang di seluruh atap pabrik Danone-AQUA pada tahun 2023 dengan total kapasitas sistem lebih dari 15 MWp dan mampu menghasilkan listrik sebesar 21 GWh serta mengurangi emisi karbon sebesar 16.633 ton CO2/tahun, dilanjutkan secara bertahap di seluruh pabrik Sarihusada dan Nutricia hingga tahun 2025.
Selain memanfaatkan energi bersih untuk mengaliri listrik pada pabrik-pabriknya, upaya mengembangkan bisnis yang berkelanjutan juga didorong dengan sejumlah cara.
Arif menjelasan lebih lanjut, salah satu upaya yang sampai dengan saat ini dijaga oleh Danone adalah produk Aqua yang 70% bisnisnya menggunakan kemasan galon guna ulang. Adapun model bisnis ini telah dilakukan lebih dari 30 tahun di Indonesia.
Meskipun kondisi lalu lintas berubah dan tantangan menjadi besar, Arif menegaskan, Danone tetap mempertahankan galon guna ulang karena emisi karbon yang menurut penelitian organisasi lokal, lebih rendah dibandingkan produk sekali pakai. Tak hanya itu, Danone juga berinovasi menggunakan recycle PET dalam rangka pengolahan sampah.
Selanjutnya: Danone-AQUA pasang PLTS Atap dengan kapasitas 2.112 kWp di pabrik Mekarsari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News