Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danone-AQUA meresmikan PLTS Atap berkapasitas 2.112 kWp di pabri Mekarsari yang diklaim merupakan pabrik Danone-AQUA terbesar di Indonesia. PLTS Atap ini mampu menghasilkan listrik sebesar 2,3 GWh per tahun, serta mengurangi 1.916 ton CO2 per tahun.
Pemasangan PLTS Atap Mekarsari merupakan bagian dari komitmen Danone-AQUA untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai ambisi Emisi Nol pada tahun 2060, meningkatkan bauran energi baru terbarukan hingga 23 persen pada 2025, serta upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan implementasi energi baru terbarukan hingga 6,8 GW pada 2025.
Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia mengatakan, Danone-AQUA merupakan pelopor pemanfaatan PLTS Atap di industri dalam negeri sejak tahun 2017. "Upaya untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mempercepat transisi penggunaan energi terbarukan di Indonesia ini merupakan perwujudan komitmen Danone-
AQUA untuk menjadi perusahaan dengan Emisi Nol atau Netral Karbon dalam seluruh rantai pasok perusahaan pada tahun 2050, serta penggunaan 100% energi listrik terbarukan pada tahun 2030," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (21/9).
Baca Juga: Permen PLTS Atap perlu melewati tahap ini sebelum diimplementasikan
Vera mengatakan, hingga saat ini telah ada empat pabrik Danone- AQUA yang memanfaatkan PLTS Atap dengan total kapasitas terpasang mencapai 6,2 MWp.
Tidak berhenti di sini, pihaknya telah menetapkan target agar PLTS Atap dapat dimanfaatkan sebagai opsi sumber energi terbarukan pada 21 pabrik Danone-AQUA di seluruh Indonesia, dengan kapasitas hingga 15 MWp pada tahun 2023, sembari terus menjajaki opsi energi terbarukan inovatif lainnya.
Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, dalam sambutannya di acara peresmian mengatakan Jawa Barat sebagai Provinsi dengan populasi terbesar linier dengan tingkat konsumsi energinya.
Guna mencukupi kebutuhan energi di Jawa Barat, dan meminimalisir dampak lingkungan dari produksi energi yang berasal dari fosil, Pemerintah Jawa Barat menargetkan proporsi suplai energi baru terbarukan untuk energi primer tersebut sebesar 20,1%. "Dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Jawa Barat menargetkan add-on dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 918 MW." ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga memiliki target untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca hingga 4,29% dimana 1,84% adalah kontribusi sektor energi.
Selanjutnya: Jamin hemat tagihan PLN 50%, Produsen PLTS Atap mulai promo berbekal Permen ESDM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News