kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pabrik ulir pipa pemboran migas batam diresmikan


Jumat, 01 Maret 2013 / 18:50 WIB
Pabrik ulir pipa pemboran migas batam diresmikan
ILUSTRASI. Kantor layanan BPJS Ketenagakerjaan.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, hari ini, Jum’at (1/3) meresmikan Pabrik ulir terintegrasi yang memproduksi pipa pemboran untuk kegiatan hulu minyak dan gas bumi (migas) milik PT Dhiva Sarana Metal di Batam. Peresmian pabrik tersebut diharapkan dapat membangun komitmen dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya industri migas nasional yang didasarkan pada pemaksimalan pemanfaatan sumber daya nasional.

Menurutnya, kemandirian industri nasional ini menjadi isu strategis baik dari segi sumber daya manusia maupun kandungan lokal, karena mampu menghasilkan peningkatan efek berantai terutama dari sisi produksi dan kompetensi dalam negeri. Kata Jero, Dhiva Sarana Metal telah menanamkan investasi sebesar US$ 22,5 juta dalam bidang penguliran casing dan tubing sejak bulan Juli tahun 2012 lalu. Kemampuan produksi sesuai dengan kapasitas terpasang Dhiva Sarana Metal adalah 150.000 ton per tahun dengan diameter pipa 2 3/8 sampai dengan 20 inchi yang sudah berstandar American Petroleum Institute (API).

Jero menjelaskan, kebutuhan pipa casing dan tubing pada kegiatan usaha hulu migas pada tahun 2013 sebesar 322.000 ton seiring dengan kebutuhan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam kegiatan ekplorasi dan eksploitasi migas.

"Kegiatan usaha migas harus mengutamakan penggunaan barang, jasa, teknologi serta kemampuan rekayasa rancang bangun dalam negeri. Untuk mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada kegiatan usaha hulu migas, khususnya pada industri casing dan tubing pemerintah telah menetapkan roadmap capaian target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada tahun 2025 sebesar 55% untuk high grade dan 40% untuk low grade," kata dia dalam rilisnya, Jumat (2/3).

Pada kesempatan ini Jero juga mengharapkan kerja sama semua pihak agar meningkatkan kualitas produksi barang dan jasanya, karena harus mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional dan berupaya untuk melakukan inovasi teknologi, serta berperan aktif untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian para pekerjanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×