kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pabrikan China Mulai Merangsek ke Papan Atas Pasar Otomotif Indonesia


Kamis, 05 Oktober 2023 / 18:26 WIB
Pabrikan China Mulai Merangsek ke Papan Atas Pasar Otomotif Indonesia
Peluncuran Wuling New Almaz RS?yang mengusung teknologi Multi-mode Hybrid Powertrain.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID. JAKARTA. Pelan tapi pasti, pabrikan asal China mulai mengusik para kompetitornya yang berada di papan atas pasar otomotif nasional.

Wuling Motors menjadi pemimpin pasar mobil asal China di Indonesia. Pada Januari-Agustus 2023, Wuling mencatatkan penjualan retail sebanyak 16.607 unit atau tumbuh 8,6% year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Wuling pun saat ini bertengger di posisi 10 pasar otomotif nasional.

Posisi Wuling tepat berada di bawah Hino dan di atas Mazda. Tentu masih ada beberapa pabrikan lain yang posisinya lebih tinggi dari Wuling seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi Motors, Suzuki, Hyundai, Mitsubishi Fuso, Isuzu, dan Hino.

Sebenarnya, Wuling sudah menjadi langganan peringkat 10 besar di pasar otomotif Indonesia setidaknya sejak 2018 silam.

Baca Juga: Masuk 10 Besar di Pasar Otomotif Nasional, Begini Kata Wuling Motors

Dian Asmahani, Brand & Marketing Director Wuling Motors mengatakan, persaingan pasar otomotif di Indonesia terbilang ketat. Wuling tidak hanya menghadapi pabrikan asal Jepang, Korea, dan Eropa yang sudah lama eksis di Indonesia, melainkan juga sesama pabrikan China yang belakangan terus bermunculan di Tanah Air.

Pada dasarnya setiap pabrikan memiliki strateginya masing-masing dalam merebut hati konsumen, baik melalui penyediaan model terbaik, harga kompetitif, dan berbagai program layanan inovatif.

"Sebenarnya yang paling diuntungkan dengan adanya kompetisi di pasar adalah konsumen, karena pilihan produknya makin banyak dan beragam," ujar dia kepada awak media, Kamis (5/10).

Salah satu strategi utama Wuling untuk mempertahankan eksistensinya di Indonesia adalah memperkenalkan model-model baru. Hari ini, Wuling mulai memasarkan versi terbaru model medium SUV New Almaz RS.

Wuling menetapkan harga khusus peluncuran untuk New Almaz RS senilai Rp 398 juta untuk Almaz RS Pro dan Rp 438 juta untuk Almaz RS Pro Hybrid. Sejak pertama kali diperkenalkan kali di GIIAS 2023 sampai saat ini, pihak Wuling telah menerima lebih dari 100 surat pemesanan kendaraan (SPK) New Almaz RS.

Selain New Almaz RS, Wuling tentu masih mengandalkan model mobil listriknya yaitu Air ev. Model tersebut sudah terjual sekitar 11.000 unit sejak pertama kali diluncurkan di Indonesia pada Agustus 2022 lalu.

Di luar Wuling, pabrikan asal China lainnya yaitu Chery telah membukukan penjualan retail sebanyak 2.687 unit hingga Agustus 2023 dan berada di posisi 12 pasar otomotif nasional. Ada pula DFSK yang meraih penjualan retail sebanyak 1.116 unit hingga Agustus 2023 dan menempati peringkat 20 pasar otomotif Tanah Air.

Baca Juga: Wuling Motors Mulai Pasarkan New Almaz RS, Berapa Harganya?

Beberapa merek mobil asal China lainnya juga siap berkompetisi di pasar otomotif Indonesia, seperti Seres, Neta, Maxus, dan GWM. Keempat merek tadi telah memperkenalkan model-model yang dijual di Indonesia saat GIIAS 2023. Di samping itu, masih ada BYD yang digadang-gadang siap berinvestasi di Indonesia dalam waktu dekat.

Untuk saat ini, pabrikan-pabrikan asal Jepang jelas masih mendominasi pasar otomotif nasional. Lihat saja, 5 besar pasar otomotif Indonesia seluruhnya diisi oleh produsen mobil asal Jepang.

Toyota menjadi pemimpin pasar dengan penjualan retail 210.842 unit pada Januari-Agustus 2023, kemudian diikuti oleh Daihatsu sebanyak 134.223 unit, Honda sebanyak 86.856 unit, Mitsubishis Motors sebanyak 56.336 unit, dan Suzuki sebanyak 54.578 unit. Masih ada beberapa pabrikan Jepang lainnya sudah cukup populer dan punya basis konsumennya tersendiri di Indonesia, seperti Isuzu, Mitsubishi Fuso, Hino, Lexus, Mazda, Nissan, dan Subaru.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menilai, dominasi pabrikan asal Jepang tidak lepas dari fakta bahwa mereka sudah lebih dahulu masuk pasar otomotif Indonesia sejak belasan hingga puluhan tahun lalu. Wajar apabila merek-merek asal Jepang begitu populer dan ikonik di mata masyarakat Indonesia.

Gaikindo sendiri menyambut positif banyaknya merek baru yang meramaikan pasar otomotif nasional, termasuk merek asal China. Selama persaingannya sehat, ujung-ujungnya konsumen akan diuntungkan dengan makin banyaknya pilihan mobil berkualitas.

Baca Juga: Raih Pangsa Pasar 31,7%, Hyundai Pimpin Pasar Segmen Kendaraan di Atas Rp 700 Juta

“Mudah-mudahan merek baru ini makin meningkat angka penjualannya seiring dengan pertumbuhan pasar otomotif secara keseluruhan,” kata Jongkie, Kamis (5/10).

Sementara itu, sebagai pemimpin pasar, PT Toyota Astra Motor (TAM) yakin bisa terus bersaing dengan para kompetitornya. Marketing Director Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy percaya penjualan Toyota akan terus meningkat pada sisa 2023. Apalagi, secara historis permintaan mobil baru melonjak jelang akhir tahun karena sejumlah faktor, misalnya bonus akhir tahun yang diterima masyarakat.

“Toyota bakal menyiapkan berbagai program pendukung baik terkait penjualan maupun after sales,” imbuh dia, Kamis (5/10).

Toyota juga mengandalkan beberapa model barunya untuk mengangkat penjualannya pada tahun ini. Misalnya, All-New Alphard HEV dan New Corolla Altis yang belum lama ini diluncurkan ke pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×