kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pada Tahun Ini, Spindo (ISSP) Targetkan Volume Penjualan Ekspor Capai 30.000 Ton


Selasa, 30 Januari 2024 / 16:11 WIB
Pada Tahun Ini, Spindo (ISSP) Targetkan Volume Penjualan Ekspor Capai 30.000 Ton
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) alias Spindo menyatakan bahwa prospek penjualan ekspor di tahun 2024 terbilang cukup stabil. Hal ini sejalan dengan realisasi penjualan ekspor pada tahun 2023 yang berhasil alami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. 

Corporate Secretary Steel Pipe Industry of Indonesia Johannes W. Edward menuturkan, Manajemen ISSP menargetkan volume penjualan ekspor di tahun ini mencapai 30.000 ton atau setara porsi 8%-10% terhadap total penjualan perusahaan. 

“Ekspor baja kami sebetulnya cukup stabil, mungkin ekspor yang turun dari jenis stainless steel terkait perbaikan di pabrik Tsingshan,” ungkap Johannes, kepada Kontan.co.id, Senin (29/1).

Dia menyebutkan, kinerja ekspor ISSP juga berhasil bertumbuh di tahun lalu, baik dari sisi volume maupun nilai. Hal ini diklaim menggembirakan, mengingat harga rata-rata HRC global turun sampai sekitar 14%. 

Baca Juga: Produk Impor Kuasai Pasar Laptop Tanah Air, Begini Tanggapan Zyrexindo (ZYRX)

Adapun, hingga saat ini ISSP telah memasok produknya ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Timor Leste. ISSP juga akan terus berupaya memperluas pasar ekspor ke negara-negara lainnya. 

Dalam periode 9 bulan tahun 2023, ISSP mencatatkan laba bersih sebesar Rp 363,7 miliar, atau tumbuh sebesar 24,2% dari periode yang sama tahun 2022 yakni Rp 293 miliar. 

Dari sisi penjualan, sepanjang 9 bulan 2023, ISSP masih berhasil mencatatkan kenaikan volume penjualan sebesar 4,7% di tengah tekanan penurunan harga baja, sehingga menghasilkan nilai penjualan sebesar Rp 4,8 triliun, atau naik sebesar 0,5% YoY. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×