Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, turut menaruh perhatian terhadap kasus pailit yang menimpa PT Sri Rejeki Isman (Tbk) Sritex.
Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2024-2029 Anindya Bakrie menilai upaya penyelamatan Sritex mutlak harus dilakukan. Untuk itu, pihaknya mendukung wacana Kepala Negara Prabowo Subianto dalam meminimalisir kerugian banyak pihak imbas dari bangkrutnya perusahaan tekstil ini.
"Upaya penyelamatan Sritex juga bisa menjadi pintu masuk untuk mengurai benang kusut industri manufaktur nasional termasuk industri tekstil agar perosalan serupa tidak terulang," kata Anindya pada Kontan.co.id, Minggu (3/11).
Menurutnya ada beberapa prinsip yang harus dilakukan dalam menyelamatkan Sritex dan mengembalikan kejayaan industri tekstil. Salah satunya, terkait pembenahan regulasi-regulasi yang menghambat berkembangnya industri lokal.
Anindya Bakrie menegaskan, peraturan yang tumpang tindih dan tidak adanya kepastian hukum harus segera diselesaikan, termasuk persoalan bea masuk (BM), pajak pertambahan nilai (PPN), perizinan impor bahan baku, perizinan berusaha dan lingkungan serta regulasi lainnya yang menghambat.
Baca Juga: Sritex Pailit, Ini Nasib Pemegang Saham SRIL Menurut Penjelasan BEI
"Jika ini diselesaikan, produk nasional akan memiliki posisi yang baik, bahkan mampu bersaing di level global,” tandas dia.
Di lain sisi, banjirnya produk impor baik yang ilegal maupun legal perlu menjadi perhatian pemerintah. Hal ini dilakukan guna menyelamatkan IKM tekstil tanah air.
Secara konkrit ada empat hal yang akan dilakukan Kadin dalam mengawal kasus ini. Pertama, melakukan pendampingan, baik di bidang regulasi, bidang perdagangan, bidang keuangan, maupun bidang lainnya yang diperlukan untuk para pelaku industri tekstil agar memiliki daya saing di level global dan terus bertumbuh.
Kedua, Kadin akan mendorong konektivitas dan likuiditas industri TPT dengan perbankan. Ini penting agar para pelaku industri, baik kecil maupun besar, dapat mengakses permodalan, baik dalam restrukturisasi, refinancing, dan penambahan permodalan baik investasi maupun modal kerja.
Ketiga, Kadin akan mengawal advokasi komunikasi dengan pemerintah dan otoritas terkait agar industri TPT nasional kembali bangkit dan menjadi pemain global.
Keempat, Kadin mendukung industri TPT untuk naik kelas dengan meningkatkan inovasi dan teknologi guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk tekstil dalam negeri.
Sebelumnya, tumbangnya Sritex mendapatkan perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Prabowo pun memanggil sejumlah menteri bidang ekonomi terkait isu ini.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan, pemerintah akan berusaha mencari solusi untuk menyelamatkan nasib ribuan buruh Sritex. Ia sudah mendapat instruksi langsung dari Presiden Prabowo.
"Terkait Sritex, seperti arahan Presiden yang mana pertama akan menyelamatkan pekerja. Kedua, empat kementerian diminta menyiapkan langkah strategis, yakni Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri Perindustrian, dan Menteri Ketenagakerjaan," katanya saat dihubungi, Minggu (27/10).
Hanya saja, Yassierli tidak merinci bentuk penyelamatan para pekerja Sritex, termasuk langkah-langkah strategis yang diambil oleh empat kementerian tersebut, yang mendapat tugas dari Presiden Prabowo.
Yang terang, pemerintah bakal melakukan beberapa tindakan untuk menyelamakan sektor padat karya yang kembali diguncang badai PHK.
Baca Juga: OJK Catat Utang Sritex Tersebar di 27 Bank dan 3 Multifinance Per September 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News