Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, fluktuasi harga nikel diperkirakan terus berlanjut di tahun 2024. NICL berharap pemerintah mampu menerapkan kebijakan yang adaptif dan antisipatif bagi pelaku usaha di industri nikel.
Namun, perseroan tetap menyakini prospek usaha akan bertumbuh di tahun-tahun berikutnya, terutama untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, seiring dengan adanya kampanye transisi energi bersih dengan beralih pada penggunaan kendaraan listrik.
Grup NICL juga terus melakukan eksplorasi yang efisien dalam rangka konservasi cadangan untuk menjamin ketersediaan bahan nikel ore , terutama dalam memenuhi RKAB dari pemerintah dan menjaga pertumbuhan perusahaan yang positif.
Baca Juga: Ini Jadwal Pembayaran Dividen Interim PAM Mineral (PAM) Sebesar 69% dari Laba
Di sisi lain, PAM Mineral melanjutkan penerapan inisiatif berkelanjutan pada aspek sosial, baik pada karyawan, pelanggan, mitra usaha, dan masyarakat sekitar untuk menyelaraskan dengan kinerja operasional.
Sepanjang tahun 2023, Perseroan telah berupaya untuk menerapkan strategi yang efektif guna mempertahankan kinerja positif. NICL tetap mampu membukukan penjualan sebesar Rp 1,141 triliun menurun sebesar 0,69% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,149 triliun.
Laba bruto Perseroan tercatat sebesar Rp 136,66 miliar, menurun sebesar 51,09% atau setara Rp 142,75 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 279,41 miliar.
Baca Juga: PAM Mineral (NICL) Akan Tebar Dividen Rp 28,98 Miliar
Sementara itu, laba neto tahun berjalan tercatat sebesar Rp 27,13 miliar, menurun sebesar 81,93% atau setara Rp 123,07 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 150,21 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News