kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

PAM Mineral (NICL) Berencana Kerek Produksi Nikel Tahun 2024, Cermati Strateginya


Kamis, 30 Mei 2024 / 10:10 WIB
PAM Mineral (NICL) Berencana Kerek Produksi Nikel Tahun 2024, Cermati Strateginya
ILUSTRASI. Pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL). PAM Mineral (NICL) Berencana Kerek Produksi Nikel Tahun 2024, Cermati Strateginya


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pertambangan nikel, PT PAM Mineral Tbk (NICL) berencana meningkatkan produksi dan penjualan nikel seiring dengan potensi pertumbuhan permintaan pasar.

PAM Mineral saat ini mengoperasikan dua tambang, yakni di PAM Mineral sendiri dengan cadangan 3,7 juta wet metrik ton (WMT) dan PT Indrabakti Mustika (IBM) dengan cadangan 9,42 juta WMT. 

Area tertambang PAM Mineral mencapai 24% dari total potensi IUP 198 hektare (ha) di Kabupaten Morowali, sedangkan area tertambang IBM baru 11% dari potensi IUP 576 ha di Kabupaten Konawe.

Baca Juga: PAM Mineral (NICL) Bagikan Dividen Rp 3,5 Per Saham

Pada 2023, PAM Mineral menghasilkan nikel dengan kadar 1,3%-1,65% Ni sebesar 1,79 juta WMT, naik dari realisasi 2022 sebesar 1,49 juta WMT. Pada 2024, NICL mencanangkan target penjualan nikel 2,59 juta WMT, dengan perincian kontribusi PAM Mineral 800.000 WMT dan entitas usaha 1,79 juta WMT.

Direktur Utama PAM Mineral, Ruddy Tjanaka, mengungkapkan, untuk meningkatkan produksi nikel PAM Mineral akan melakukan kegiatan pengeboran infill dan twin hole. Tujuannya mengembangkan sumber daya dan cadangan tambang perseroan.

Entitas anak NICL sendiri telah mendapatkan persetujuan RKAB 3 tahun, yakni periode 2024-2026 sebesar 5,39 juta WMT. Oleh karena itu, NICL dan entitas anak pada 2025-206 menargetkan penjualan nikel ore sebesar 5,19 juta WMT.

"Kegiatan eksplorasi terus kami lakukan untuk menambah inventory cadangan nikel yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, kami akan mengajukan revisi dokumen FS dan AMDAL untuk peningkatan produksi," ungkap Ruddy, dalam keterangannya, Rabu (30/5). 

Baca Juga: Pam Mineral (NICL) Ulur Waktu Penyelesaian Akuisisi Sumber Mineral Abadi

Selain dari dua tambang existing, PAM Mineral juga berencana menambah kinerja operasional melalui akuisisi PT Sumber Mineral Abadai (SMA). Luas potensi IUP SMA mencapai 1.948 ha di Kabupaten Morowali Utara.

Sementara itu, fluktuasi harga nikel diperkirakan terus berlanjut di tahun 2024. NICL berharap pemerintah mampu menerapkan kebijakan yang adaptif dan antisipatif bagi pelaku usaha di industri nikel. 

Namun, perseroan tetap menyakini prospek usaha akan bertumbuh di tahun-tahun berikutnya, terutama untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, seiring dengan adanya kampanye transisi energi bersih dengan beralih pada penggunaan kendaraan listrik.

Grup NICL juga terus melakukan eksplorasi yang efisien dalam rangka konservasi cadangan untuk menjamin ketersediaan bahan nikel ore , terutama dalam memenuhi RKAB dari pemerintah dan menjaga pertumbuhan perusahaan yang positif. 

Baca Juga: Ini Jadwal Pembayaran Dividen Interim PAM Mineral (PAM) Sebesar 69% dari Laba

Di sisi lain, PAM Mineral melanjutkan penerapan inisiatif berkelanjutan pada aspek sosial, baik pada karyawan, pelanggan, mitra usaha, dan masyarakat sekitar untuk menyelaraskan dengan kinerja operasional.

Sepanjang tahun 2023, Perseroan telah berupaya untuk menerapkan strategi yang efektif guna mempertahankan kinerja positif. NICL tetap mampu membukukan penjualan sebesar Rp 1,141 triliun menurun sebesar 0,69% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,149 triliun.

Laba bruto Perseroan tercatat sebesar Rp 136,66 miliar, menurun sebesar 51,09% atau setara Rp 142,75 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 279,41 miliar.

Baca Juga: PAM Mineral (NICL) Akan Tebar Dividen Rp 28,98 Miliar

Sementara itu, laba neto tahun berjalan tercatat sebesar Rp 27,13 miliar, menurun sebesar 81,93% atau setara Rp 123,07 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 150,21 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×