kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PAM Mineral (NICL) prediksi realisasi produksi tahun ini 70%-90% dari target


Jumat, 10 Desember 2021 / 20:44 WIB
PAM Mineral (NICL) prediksi realisasi produksi tahun ini 70%-90% dari target
ILUSTRASI. Pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PAM Mineral Tbk (NICL) masih berupaya mengejar target produksi bijih nikel. Beberapa strategi pun disiapkan agar realisasi produksi bisa mendekati target yang telah dicanangkan.

Sekretaris Perusahaan NICL Suhartono mengatakan, NICL memproyeksikan realisasi produksi bijih nikel perusahaan mencapai 70%-90% dari  target. “Optimisme (realisasi) target minimal 70% dan maksimal 90%,” ujar Suhartono kepada Kontan.co.id, Jumat (10/12).

Produksi konsolidasi NICL berasal dari dua entitas, yaitu dari dari aktivitas pertambangan NICL sendiri dan dari produksi anak usaha PT Indrabakti Mustika. Indrabakti Mustika merupakan anak usaha NICL. NICL memegang 99,05% kepemilikan saham Indrabakti Mustika melalui kepemilikan langsung.

Mengutip materi paparan publik NICL, Indrabakti Mustika memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi atas lahan seluas 576 hektar (ha) di Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. IUP Operasi Produksi Indrabakti Mustika ditetapkan pada 17 Maret 2014 lalu dan memiliki jangka waktu 20 tahun.

Baca Juga: Kinerja PAM Mineral (NICL) naik pada semester I, ini pendorongnya

Sementara itu, NICL memiliki IUP Operasi Produksi atas lahan seluas 198 ha di Desa Buleleng dan Laroenai, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. IUP NICL ditetapkan pada 17 Februari 2012 dan memiliki jangka waktu 13 tahun.

NICL dan entitas anak memproduksi tiga produk, yakni Lot 1 Ni 1.7%, Lot 2 Ni 1.3-1.49% Fe > 30% dan bijih nikel kadar rendah atau Lot 3 Ni 1.2-1.3%. Bijih nikel NICL dijual kepada pasar domestik. Beberapa konsumen NICL antara lain PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), PT Indoferro dan PT. Sulawesi Mining Investment (Tsing Shan Group), PT Obsidian Stainless Steel (OSS), dan PT Huayue Nickel Cobalt. 

Tahun ini, NICL mencanangkan target produksi 1,3 juta ton bijih nikel. Sampai pekan ketiga November 2021 lalu, realisasi produksi bijih nikel NICL mencapai 656.922,65 wet metric ton (wmt).

Suhatono bilang, NICL bakal melakukan sejumlah strategi untuk memacu produksi. Salah satu strategi yang dilakukan yakni Melakukan penurunan level jalan di beberapa STA Mine Haul Road (MHR). Dengan cara itu, NICL berharap bisa menekan hambatan slippery dalam operasional sehingga  sehingga losstime bisa teratasi dengan produksi yang berjalan normal.

“Serta salah satu upaya dalam pemenuhan performa kontraktor, kami meminta percepatan pembangunan infrastruktur pendukung operasional kontraktor untuk meminimalkan losstime pada saat awal kerja atau shift change sehingga Efektif working Hours bisa maksimal tercapai,” imbuh dia.

Sepanjang Januari-September 2021 lalu, NICL membukukan penjualan Rp 226,02 miliar, naik 26,80% dibanding realisasi penjualan Januari-September 2020 yang sebesar Rp 178,24 miliar. 

Dari hasil penjualan itu, NICL mengantongi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 23,67 miliar di Januari-September 2021, melesat 74,62% dibanding realisasi periode sama tahun 2020 yang sebesar Rp 13,56 miliar.

Baca Juga: PAM Mineral (NICL) kerek target produksi lebih besar tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×