kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Pamor Nikel Indonesia Dinilai Masih Cerah untuk Jangka Panjang, Ini Alasannya


Sabtu, 27 Januari 2024 / 12:20 WIB
Pamor Nikel Indonesia Dinilai Masih Cerah untuk Jangka Panjang, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Aktivitas pertambangan nikel PT Tiran Mineral di Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Jumat (11/6/2021). ANTARA FOTO/Jojon/hp.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

“Kalau sudah ada ekosistem EV akan jadi daya tarik sendiri, entah mereka bikin baterai LFP prosesnya di Indonesia boleh saja karena berdekatan dengan industrinya,” jelasnya. 

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto menilai baterai LFP bisa menjadi alternatif jika sewaktu-waktu pasokan nikel susut dan berimbas pada harganya yang melonjak tinggi. 

“Kalau nikelnya susah, nanti bagaimana keberlanjutan baterai kendaraan listrik. Teknologi terus berkembang dicari teknologi apapun yang bisa sebagai alternatif dan lebih murah,” ujarnya ditemui di lokasi yang sama. 

Dia pun tidak menampik Indonesia dapat mengembangkan baterai berbasis lithium. 

“Hanya saja ini kan perlu investasi, perlu keseriusan dan studi supaya permintaan dan ketersediaan industrinya juga ada,”

Menurutnya, jika tidak ada permintaan untuk apa membangun pabrik yang memproduksi LFP. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×