kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pan Brother (PBRX) gapai pertumbuhan penjualan 5% pada kuartal I-2019


Jumat, 10 Mei 2019 / 20:38 WIB
Pan Brother (PBRX) gapai pertumbuhan penjualan 5% pada kuartal I-2019


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (PBRX, anggota indeks Kompas100 ini,) masih mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis di tahun ini. Selain itu bottomline perseroan mampu terkerek beberapa kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Merujuk laporan keuangan perseroan, kuartal-I 2019 revenue tercatat senilai US$ 112,87 juta atau tumbuh 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 107,43 juta. Sementara beban pokok penjualan turut naik 4,8% year on year (yoy) menjadi US$ 97,73 juta di tiga bulan pertama tahun ini.

Iswar Deni, Sekretaris Perusahaan PBRX tak menampik bahwa pasar garmen dan tekstil masih prospektif di awal tahun tersebut. "Kalau benar bea masuk China ke Amerika Serikat (AS) naik signifikan, next year order ke AS akan naik juga harapannya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5).

Seperti yang diketahui, perseroan memang fokus ke pasar ekspor untuk produk garmennya. Dengan kondisi perang dagang yang terjadi saat ini, bakal menguntungkan perusahaan turut memproduksi brand Uniqlo ini.

Target pertumbuhan 10%-15% di tahun ini dirasakan masih mampu digapai PBRX. Adapun sepanjang kuartal-I 2019 perseroan membukukan laba kotor hingga US$ 15,14 juta atau naik 6,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 14,18 juta.

Setelah dikurangi beban keuangan, administrasi dan lainnya maka laba bersih perusahaan menjadi senilai US$ 825.000 di triwulan pertama 2019, jumlah ini melonjak hingga 161% dibandingkan triwulan pertama 2018.

Sebelumnya dikabarkan bahwa PBRX tengah berencana ekspansi greenfield factory di Tasikmalaya. Setidaknya kapasitas yang ditambahkan setara 6 juta potong polo Tshirt.

Hingga akhir 2019, diperkirakan kapasitas produksi dapat mencapai 106 juta pieces. Untuk merealisasikan hal ini, sebesar US$ 5 juta ditanamkan untuk kapasitas di Tasikmalaya.

Mengenai hal tersebut, Iswar bilang rencana tersebut bakal dilakukan di semester II tahun ini hingga tahun 2020 mendatang. Menurutnya full year tahun ini capital expenditure (capex) yang bakal digunakan perseroan mencapai US$ 10 juta, dimana sepanjang kuartal pertama telah diserap sebanyak US$ 3 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×