kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pan Brothers (PBRX) Alokasikan Capex Hingga US$ 5 Juta pada Tahun Ini


Sabtu, 24 Februari 2024 / 06:30 WIB
Pan Brothers (PBRX) Alokasikan Capex Hingga US$ 5 Juta pada Tahun Ini
ILUSTRASI. PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) kisaran US$ 3 juta hingga US$ 5 juta. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) kisaran US$ 3 juta hingga US$ 5 juta atau setara Rp 78,09 miliar (kurs Rp 15.619,35 per USD) pada 2024 ini. Nilai ini sama persis dengan anggaran capex yang dialokasikan perseroan pada tahun 2023. 

“Capex kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya, yaitu sekitar US$ 3 juta sampai US$ 5 juta,” ungkap Elysia Corporate Secretary PBRX saat dihubungi Kontan, Kamis (22/02). 

Kemudian, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, menjelang masa lebaran, ia mengungkap bahwa PBRX melihat adanya kenaikan di penjualan lokal, meskipun penjualan PBRX masih didominasi di sektor ekspor. 

Baca Juga: Pan Brothers (PBRX) Raih Validasi Target Dekarbonisasi Industri Tekstil &Pakaian Jadi

“Dampak kenaikan permintaan domestik terkait hari raya terhadap operasi kami secara keseluruhan relatif kecil. Namun, permintaan dalam pasar domestik meningkat di antara 10-20% untuk produksi kami yang ditujukan untuk pasar dalam negeri,” tambahnya.  

Tahun ini Elysia juga mengungkap bahwa PBRX punya rencana diversifikasi produk, yang kualitasnya masih sama dengan beberapa tahun belakangan, yaitu diversifikasi ke produk premium/high value.

Untuk target tidak muluk-muluk, pendapatan dan laba yang dibidik PBRX ungkapnya kurang lebih sama dengan tahun 2023.  

“Mempertimbangkan kondisi politik nasional pasca pemilu dan kondisi politik global, kami memperkirakan bahwa tahun ini kurang lebih akan serupa dengan tahun 2023,” katanya.

Dan di tahun ini, PBRX melihat perkembangan industri tekstil di dalam negeri dengan cukup positif meskipun masih maraknya isu impor tekstil atau baju bekas (thrifting).

 

“Pengaruh dari baju bekas tentu memberi dampak bagi industri tekstil dalam negeri. Adanya isu tersebut mendatangkan imbas besar bagi pasar domestik yang dapat menurunkan perkembangan industri TPT dalam negeri,” ungkapnya.

Elysia menambahkan, terkait fenomena ini diperlukan upaya bersama dari industri dan pemerintah untuk menghadapi ini. Di satu sisi industri perlu meningkatkan kualitas, diversifikasi produk, dan efisiensi produksi serta pemasaran. 

“Tapi di sisi yang lain, dukungan pemerintah memegang peranan yang sangat krusial. Terutama bila memperhatikan tingginya penyerapan TK di industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang memberikan kontribusi positif bagi perekonomian negara dan peningkatan keterampilan TK dalam mencapai visi Indonesia Emas,” tutupnya.

 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×