Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Guna memenuhi kebutuhan pasar ekspor yang terus meningkat, produsen garmen dan tekstil PT Pan Brothers Tbk berencana mengembangkan pabrik yang berlokasi di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tahun depan.
Sekretaris Perusahaan PT Pan Brothers Tbk Iswar Deni mengatakan salah satu ekspansi pada 2019 adalah pengembangan PT Teodore Pan Garmindo Tasikmalaya 2 dengan nilai investasi US$ 5 juta. “Ekspansi Tasikmalaya 2 dengan kapasitas 6 juta pieces per tahun,” ujarnya, Kamis (15/11).
Selain itu, perusahaan juga mengalokasikan dana untuk maintenance sebesar US$ 7 juta hingga US$ 10 juta. Sementara jika ditotal, perkiraan belanja modal untuk tahun depan berkisar US$ 12 juta hingga US$ 17 juta yang diperoleh dari internal perusahaan.
Sembari terus mengembangkan pabrik, perusahaan juga masih terus berupaya melanjutkan rencana pembangunan pabrik bahan baku tekstil sintetis yang sempat di tunda beberapa waktu lalu.
Menurut Iswar Deni perusahaan sudah menyiapkan dana untuk pengembangannya. “Dana tersedia berasal dari rights issue terakhir, hanya belum ada partner yang pas, masih belum menemukan strategic partner,” jelasnya pada Kontan.co.id.
Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya emiten berkode saham PBRX ini belum dapat merealisasikan pembangunan pabrik bahan baku tekstil sintetis pada tahun ini lantaran perekonomian global stabil.
Salah satu tujuan perusahaan berencana membangun pabrik ini agar tidak tergantung bahan baku impor, selama ini porsi impor synthetic woven dapat mencapai 70% sampai 80% dari total kebutuhan bahan baku.
Dengan rencana produksi yang ada, perusahaan membidik pertumbuhan penjualan sebesar 10% hingga 15%, pun untuk target laba bersih. Sementara untuk tahun ini perusahaan fokus dalam meningkatkan kapasitas pabrik yang ada. Yang pasti tahun ini perusahaan menargetkan kapasitas produksi hingga 15%, pada akhir 2017 PBRX memiliki kapasitas 90 juta potong.
Penggunaan capex pada tahun ini sudah terserap sebesar US$ 9 juta per September 2018. “Sampai akhir tahun budget US$ 12 juta yang banyak dialokasikan untuk mesin,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News