Reporter: Maria Rosita | Editor: Edy Can
JAKARTA. Perusahaan garmen, PT Pan Brothers Tbk, akan menambah kapasitas produksinya. Tidak tanggung-tanggung, hingga akhir tahun 2012, perusahaan ini menargetkan produksi pakaian dan celana hingga mencapai 40 juta potong. Target tersebut naik 62,6% dari kapasitas produksi tahun 2011 yang sebesar 24,6 juta potong.
Menurut Fitri R Hartono, Direktur Keuangan Pan Brothers, peningkatan produksi ini seiring dengan akan selesainya pembangunan dua pabrik baru di Jawa Tengah pada kuartal I-2012. Kedua pabrik ini berada di Boyolali dan Sragen. Kedua pabrik baru ini akan mendukung produksi Pan Brothers dari pabrik di Tangerang.
Sebetulnya, Pan Brothers sudah menyiapkan lahan untuk kedua pabrik ini seluas 11 hektare (ha) ini sejak tahun 2007. Sayang, krisis finansial yang menghantam tahun 2008 membuat perusahaan urung membangun pabrik baru di tahun tersebut.
Beruntung order yang meningkat pesat membuat Pan Brothers siap melanjutkan rencana membangun pabrik. Bahkan, likuiditas yang deras membuat Pan Brothers menambah luas lahan pabrik menjadi 17 ha. "Total investasi kami untuk membangun pabrik baru mencapai US$ 20 juta," tutur Fitri kepada KONTAN, Minggu (8/1).
Ia menjelaskan, dari total invetasi itu, perusahaan sudah membelanjakan sebesar US$ 12 juta-US$ 15 juta tahun lalu. Berarti, Pan Brothers masih akan menggelontorkan modal US$ 3 juta-US$ 5 juta lagi tahun ini.
Untuk pengoperasian pabrik baru ini, Pan Brothers akan menambah karyawan sebanyak 6.000 orang dari 20.000 orang saat ini.
Selama ini, Pan Brothers mengekspor seluruh produksinya ke Amerika, Eropa, dan Asia. Tahun 2012, Pan Brothers menargetkan pendapatan tumbuh 20%-30% dari tahun 2011 yang sekitar US$ 230 juta-US$ 250 juta. Peningkatan ini ditopang oleh pertumbuhan permintaan dari pasar ekspor, termasuk dari Jepang.
Fitri mengakui, belakangan ini prinsipal dari Jepang gencar menambah pesanan. Namun ia membantah perusahaannya akan membangun pabrik di Jepang. "Kami belum ada rencana ke sana, masih mengandalkan pabrik di Jateng dulu," tegasnya. Ia pun membantah rumor yang menyatakan sebagian saham perusahaan ini akan dibeli oleh produsen pakaian premium Louis Vuitton Moet Hennessy SA (LVMH).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
