kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pandemi corona, Krama Yudha Tiga Berlian revisi target di semester II


Senin, 11 Mei 2020 / 20:13 WIB
Pandemi corona, Krama Yudha Tiga Berlian revisi target di semester II
ILUSTRASI. Seorang model berdiri di samping kendaraan niaga truk Mitsubishi Fuso 'Fighter' varian terbaru saat diluncurkan pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ke-27 tahun 2019 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (18/7/20


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agen pemegang merek (APM) kendaraan niaga Mitsubishi, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) berencana merevisi target volume penjualan tahun 2020. Kondisi pasar kendaraan niaga yang lesu akibat pandemi corona (covid-19) menjadi pertimbangan di balik keputusan tersebut.

Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Duljatmono mengatakan saat ini pihaknya masih mengkaji seberapa besar dampak pandemi terhadap volume penjualan kendaraan niaga Mitsubishi di periode-periode berikutnya. Oleh karenanya, ia mengaku belum bisa membeberkan berapa besaran revisi target penjualan yang akan dilakukan.

Baca Juga: APM kendaraan niaga wait and see akibat pandemi virus corona (Covid-19)

“Revisi target mungkin semester II lah, sekarang (dampak pandemi ke bisnis) masih susah prediksi,” kata Duljatmono kepada Kontan.co.id pada Senin (11/05).

Sedikit informasi, sebelumnya KTB sempat menargetkan volume penjualan sebesar 46.900 unit di tahun 2020. Angka tersebut lebih besar sekitar12,37% dibanding penjualan KTB di sepajang tahun 2019 yang sebesar 41.736 unit.

Sayangnya, kondisi pasar kendaraan niaga yang lesu di empat bulan pertama tahun ini  membuat target semula menjadi kurang realistis untuk dikejar. Menurut catatan Duljatmono, pasar kendaraan niaga truk dan bus secara total mengalami penurunan sekitar 36,1% sepanjang Januari - April 2020. 

Sepanjang periode tersebut, penurunan paling dalam terjadi pada bulan April 2020 seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi serta pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah-tengah mewabahnya pandemi corona (covid-19). Dalam hal ini, penurunan aktivitas industri di tengah pemberlakuan PSBB diduga menjadi salah satu penyebab di balik penurunan tersebut.

Baca Juga: Buruan ada diskon skutik Yamaha, Nmax tembus hingga Rp 2 jutaan

Seiring dengan penurunan pasar, pun mencatatkan penurunan penjualan secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada periode yang sama. Namun demikian, penurunan penjualan yang dibukukan tidak sebesar laju penurunan pasar oleh karena permintaan truk ringan atau light duty truck (LDT) dari sektor logistik yang relatif lebih stabil dibanding sektor-sektor lainnya. 

Maklum saja, hingga saat ini LDT memang masih menjadi backbone penjualan kendaraan niaga Mitsubishi. Pada sepanjang Januari - April 2020 lalu saja misalnya, segmen LDT berkontribusi sekitar 90% dalam total penjualan kendaraan niaga Mitsubishi.

Imbasnya, KTB mengempit kenaikan pangsa pasar alias marketshare dari semula sekitar 44% menjadi kurang lebih 47% di empat bulan pertama. “Kita turunnya 28,3% alhamdulillah masih lebih rendah dari penurunan pasar, jadi bisa menikmati market share yang sedikit lebih baik,” kata Duljatmono (11/05).

Baca Juga: Pendapatan Garuda Metalindo (BOLT) tumbuh, tapi laba bersih merosot 34,21% di 2019

Duljatmono memperkirakan tren penurunan penjualan masih akan terus berlanjut di bulan Mei 2020, dipicu oleh menurunnya aktivitas karena hari kerja yang lebih sedikit dan juga masih adanya pemberlakukan PSBB di daerah tertentu.

Menurut perkiraan Duljatmono, pasar kendaraan niaga kemungkinan baru akan mulai kembali pulih secara perlahan di bulan Juni 2020 mendatang dengan asumsi berhentinya pemberlakuan PSBB di sebagian daerah. 

Namun demikian, terlepas dari kenaikan permintaan pasar yang ada, volume permintaan pasar di bulan Juni diperkirakan masih akan berada di bawah kondisi normal sehingga belum mampu mengungkit penjualan di enam bulan pertama secara total.

Baca Juga: Fatalitas kecelakaan justru semakin tinggi saat jalan kosong

Selain memengaruhi kalkulasi target, pandemi corona juga memengaruhi rencana KTB dalam meluncurkan line up baru. Menurut Duljatmono, saat ini pihaknya tengah me-review ulang rencana peluncuran-peluncuran line up baru yang sempat dicanangkan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×