kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi covid-19 bisa bangkitkan industri farmasi lokal


Rabu, 13 Mei 2020 / 09:06 WIB
Pandemi covid-19 bisa bangkitkan industri farmasi lokal
ILUSTRASI. Pekerja menyortir dan memasukan kapsul jamu tifus ke dalam botol di Sapiyan, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (5/1). Industri jamu tradisional Tilung yang terbuat dari ekstrak cacing tanah 'Lumbricus Rubellus' tersebut dapat menyembuhkan penyakit p


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

BUMN lain misalnya PT Bio Farma (Persero) memiliki kapasitas untuk memproduksi vaksin. Tetapi bahan baku untuk memproduksi vaksin juga masih ada yang bergantung pada bahan baku impor.

“Permasalahan bukan hanya pada kapasitas Indonesia untuk memproduksi bahan baku farmasi, akan tetapi kapasitas pengadaan bahan baku kimia atau biologis untuk proses sintesis dan juga purifikasi pada saat produksi bahan baku yang masih banyak yang bergantung pada impor,” katanya.

Baca Juga: Tunggakan Rp 6 triliun, GP Farmasi: Stok obat selama pandemi corona bisa terganggu

Namun, wabah virus corona yang melanda di seluruh negara di dunia dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk membangkitkan dan memperkuat industri kesehatan nasional. Sekaligus melepas dari ketergantungan impor produk kesehatan.

Leonny Yulita Hartiadi, Ketua Program Studi Sarjana Farmasi Indonesia International Institute for Life Science (i3L) menjelaskan pada saat virus Covid-19 masuk ke Indonesia, terjadi kelangkaan barang yang penting untuk pencegahan virus. Seperti hand sanitizer, alkohol, masker, alat pelindung diri, suplemen dan multivitamin.

Namun dengan seiring bertambahnya waktu, farmasi di Indonesia mulai beradaptasi terhadap tantangan-tantangan yang muncul akibat munculnya pandemi Covid-19.

“Pemerintah memberi kelonggaran dalam memberi izin impor bahan baku obat-obatan dan alat kesehatan. Selain itu, izin perusahaan alat kesehatan juga dipercepat. Dukungan dari pemerintah ini berperan dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan dan alat medis di Indonesia” tambahnya.

Baca Juga: Menanti hasil uji klinis produk jamu untuk bantu penyembuhan corona

Ke depannya, Leonny mengharapkan pemerintah agar dapat memproduksi alat kesehatan guna penangangan Covid-19. Baik industry bahan baku obat, farmasi, alat perlindungan diri (APD), masker dan industry ventilator.

Hal ini sesuai amanat Presiden Joko Widodo yang sebelumnya pernah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2016 untuk mewujudkan kemandirian dan meningkatkan daya saing industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×