CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Pandemi Covid-19 Usai, Industri Pariwisata Menggeliat


Sabtu, 07 Oktober 2023 / 19:46 WIB
Pandemi Covid-19 Usai, Industri Pariwisata Menggeliat
ILUSTRASI. Asita memproyeksikan kenaikan permintaan perjalanan wisata naik 30% di akhir tahun ini


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) memproyeksikan kenaikan permintaan perjalanan wisata naik 30% di akhir tahun ini.

Wakil Ketua umum DPP Asita, Budi Ardiansjah mengatakan, destinasi wisata lokal masih mendominasi untuk perjalanan wisata di akhir tahun. Selain itu destinasi internasional terutama rute-rute Asia dan sebagian Eropa juga menjadi destinasi wisata favorit lainnya di libur akhir tahun.

"Akhir tahun diperkirakan kenaikannya 30%. Di akhir tahun lalu hampir sama, kenaikannya sekitar 25% - 30%," kata Budi kepada Kontan.co.id, Senin (2/10).

Budi menuturkan, di akhir tahun masyarakat mulai terbiasa lagi dengan perjalanan dalam rombongan reguler. Ada juga sebagian yang dalam kelompok kecil atau keluarga. Kebanyakan tujuan wisata mereka masih wilayah domestik dan diikuti dengan Asia dan sebagian Eropa.

Baca Juga: Ada Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Optimistis Target Kunjungan Wisatawan 2023 Tercapai

Lebih lanjut, industri pariwisata dan bisnis penunjangnya di momen akhir tahun ini mendapatkan angin segar lantaran pandemi Covid-19 yang telah usai. Momentum pertumbuhan di industri pariwisata akan dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku bisnis.

Berdasarkan studi PricewaterhouseCoopers atau PwC Indonesia mengungkapkan, platform Traveloka berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Traveloka turut menstimulasi penciptaan Nilai Tambah Bruto (NTB) di Indonesia sekitar US$10 miliar pada tahun 2019-2022 atau setara 360 ribu tenaga kerja di Indonesia setiap tahunnya.

Dari US$10 miliar itu, sebanyak US$ 4,5 miliar di antaranya berasal dari industri pariwisata, atau setara dengan 2,70 Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor tersebut. Kontribusi ini juga berdampak positif ke sektor lain seperti pertanian dan energi.

Sementara itu, CEO of Transport Traveloka, Iko Putera mengatakan, minat perjalanan domestik masih terus menunjukkan peningkatan minat wisatawan, seperti Surabaya, Bali, Makassar, Kupang, Solo dan Lampung.

Baca Juga: Jelang Nataru, ASDP Kebut Kawasan Terintegrasi dan Kapasitas Dermaga

Tidak hanya domestik, destinasi internasional juga mengalami lonjakan dan menjadi favorit bagi wisatawan nusantara sepanjang semester pertama tahun ini di antaranya; Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang dan Australia.

"Sejauh ini pertumbuhan pariwisata masih menunjukkan tren yang positif, baik untuk perjalanan domestik dan internasional," ujar Iko kepada Kontan.co.id.

Iko menambahkan, sebagai salah satu pemain di sektor pariwisata yang turut mengamati perkembangan tersebut, Traveloka tetap optimis dengan pertumbuhan pariwisata namun tetap berhati-hati terhadap pemulihan pasca pandemi yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2024.

Seiring dengan upaya pemulihan pariwisata, Traveloka berkolaborasi bersama pemerintah, mitra bisnis dan pemain industri lainnya dalam menghadirkan stimulus melalui berbagai program promosi, pembaruan fitur fleksibilitas, program loyalitas konsumen dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×