kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,60   -24,13   -2.60%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi membuat akses data internet terus bertumbuh


Selasa, 09 Maret 2021 / 21:55 WIB
Pandemi membuat akses data internet terus bertumbuh
ILUSTRASI. Seorang siswi Sekolah Dasar mengikuti pembelajaran jarak jauh dari rumah di Tangerang Selatan, Kamis (7/1). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/01/2021.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

Ditambah memang Indonesia sedang memasuki transformasi digital, infrastruktur akses internet sangat dibutuhkan, baik di kota maupun hingga ke desa, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote. Beruntung memang upaya infrastruktur telekomunikasi dan internet secara terus-menerus dikerjakan, termasuk Palapa Ring yang dikerjakan pemerintah dan Telkom yang sebelumnya juga telah membangun jalur serat optik pita lebar SMPCS (Sulawesi Maluku Papua Cable System) dan jalur Kupang-Mataram.

Walaupun pemerintah akan membangun 12.548 desa yang disebut belum mendapatkan jaringan 4G, operator telekomunikasi sesungguhnya sudah memberikan banyak kontribusi, termasuk membuka akses internet di ujung Timur Indonesia, Papua, dan wilayah yang tergolong 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).

Seperti yang dilakukan IndiHome layanan unggulan fixed broadband milik Telkom, tercatat jaringan fiber optic IndiHome sudah terpasang sepanjang 166.343 kilometer di seluruh wilayah Nusantara dari kota hingga pelosok desa, dengan jumlah pelanggan lebih dari 8 juta pelanggan atau 85% market share-nya di Indonesia. Jaringan IndiHome juga menjangkau sembilan pulau terluar di Indonesia, yakni Pulau Bintan, Pulau Karimun, Pulau Kei, Pulau Alor, Pulau Simeulue, Pulau Weh, Pulau Sebatik, Pulau Rote, dan Pulau Sabu. Hal ini setara dengan membentangkan jaringan fiber optic sepanjang empat kali keliling bumi.

Baca Juga: Yelooo (YELO) sediakan layanan akses mobile internet di berbagai wilayah Indonesia

Telkomsel, anak usaha Telkom, bersama BAKTI juga telah menggelar 1.111 BTS USO yang kini seluruhnya telah terhubung teknologi jaringan broadband 4G LTE. Pengembangan teknologi jaringan tersebut juga menjadi bagian dari total lebih dari 233 ribu BTS Telkomsel yang telah beroperasi melayani lebih dari 170 juta pelanggan di sekitar 95% wilayah populasi di Indonesia.

Telkomsel juga telah mendapat amanat bersama BAKTI untuk membangun tambahan 47 BTS USO baru berteknologi 4G LTE di sejumlah wilayah 3T di Indonesia, guna semakin mengakselerasikan pemerataan dan kesetaraan konektivitas broadband terdepan, sehingga dapat memberi manfaat bagi lebih banyak masyarakat hingga wilayah terdepan.

"Memang pemerintah cukup beruntung dengan adanya dukungan dari penyedia jasa internet dan operator telekomunikasi yang ada di Indonesia, apalagi Badan Usaha Milik Negara yang juga memiliki tugas sebagai agent of development. Sehingga, tugas untuk menyediakan akses internet di masa pandemi dan menghadapi tantangan ekonomi digital ke depan yang kian berat, menjadi lebih ringan," kata dia.

"Kuncinya adalah kolaborasi semua pemangku kepentingan di sektor telekomunikasi ya pemerintah, operator telekomunikasi, masyarakat, akademisi dan juga media atau dikenal dengan istilah pentahelix. Apalagi, tantangan ke depan juga masih menjadi pekerjaan rumah yang besar dimana kita tidak tahu kapan pandemi akan selesai. Tapi setidaknya, komunikasi virtual atau online telah menjadi jawaban bahwa kehidupan masih bisa terus berjalan," pungkasnya.

Selanjutnya: Menko Luhut: Ekonomi digital Indonesia tumbuh dua digit, hanya kalah dari Vietnam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×