kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Panen mundur, produksi bawang merah susut


Senin, 29 Juli 2013 / 08:18 WIB
Panen mundur, produksi bawang merah susut
ILUSTRASI. Ayam Goreng Saus Lemon (dok/Modern Honey)


Reporter: Handoyo | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Hujan berkepanjangan membuat panen raya bawang merah mundur. Seharusnya, panen raya bawang merah terjadi pada Juli. Tapi khusus tahun ini, panen raya bawang merah diperkirakan akan berlangsung pada September-Oktober. Alhasil, produksi bawang merah bakal anjlok 35% dari tahun lalu.


Tahun lalu, produksi bawang merah mencapai 1,3 juta ton. Sampai akhir tahun ini, perkiraan produksi bawang turun menjadi 850.000 ton.
Sunarto Atmo Taryono, Ketua Umum Dewan Bawang Nasional (Debanas) meminta pemerintah tidak membuka kran impor saat panen raya. "Karena ini akan menjadi malapetaka bagi petani lokal," kata Sunarto, Jumat (26/7).


Karena itu, menurut Sunarto, harga bawang merah tetap tinggi hingga menjelang panen raya. Saat ini harga bawang merah ditingkat petani berada dikisaran Rp 25.000 per kilogram (kg), harga ini lebih tinggi tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar Rp 8.000 per kg-Rp 9.000 per kg. "Memang sejak akhir tahun lalu harga bawang merah terus naik sampai sekarang," kata Sunarto.


Dengan perhitungan harga bawang merah ditingkat petani seperti sekarang ini, Sunarto bilang wajar saja kalau harga bawang merah ditingkat eceran terus mendaki.


Sampai lebaran, Sunarto bilang tidak ada kenaikan harga bawang merah. Sebab, bawang merah impor sudah mulai berdatangan masuk ke pasar pada pekan ini.


Berdasarkan perhitungan Debanas, sebenarnya produksi dan kebutuhan bawang merah dalam negeri relatif seimbang. Menurut Sunarto, persoalan lonjakan harga ini terjadi karena waktu panen bawang lokal mayoritas berlangsung pada akhir tahun. "Seharusnya pemerintah sediakan cold storage untuk menampung panen ketika berlimpah," ujar Sunarto.


Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan berjanji akan menghentikan importansi ketika bawang merah sedang panen raya. "Supaya petani lokal tidak dirugikan," katanya.


Pada semester kedua tahun ini, pemerintah memberikan izin impor bawang merah sebanyak 16.781 ton, lebih kecil daripada impor di semester pertama yang mencapai 60.000 ton. "Mudah-mudahan dengan importasi ini harga bisa turun dan membantu stabilitas harga," kata Gita.


Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, harga bawang merah terus naik. Pada awal Juli, harga bawang merah sebesar Rp 35.000 per kg. Pada Jumat (27/7), harga bawang merah mencapai Rp 55.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×