Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Energi hijau menjadi kampanye banyak perusahaan dan negara. Maka, Signify meluncurkan inisiatif Green Switch: Beralih ke pencahayaan hijau untuk Indonesia berkelanjutan.
Perusahaan yang memiliki merek Philip Lighting itu mendukung upaya nasional mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan melalui pemenuhan target netral karbon pada tahun 2060.
Signify bersinergi dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Salah satunya beralih dari penggunaan lampu konvensional ke lampu LED dan connected lighting yang hemat energi.
Inisiatif Green Switch mendorong tindakan nyata dalam mencapai nol emisi karbon dengan cara yang cepat dan sederhana dengan menggunakan komponen pencahayaan yang kita miliki namun sering terabaikan, yaitu lampu.
Mengganti penerangan konvensional dengan lampu berteknologi LED dan terkoneksi, di dalam dan luar ruangan, menjadi langkah awal, tanpa menimbulkan banyak gangguan terhadap aktivitas operasional sehari-hari.
Baca Juga: Signify Perkenalkan Philips LED Ultra Efficient, Lampu LED Berkualitas Paling Efisien
“Green Switch menawarkan salah satu jalur paling cepat dan mudah menuju masa depan yang lebih hijau dan lebih cerdas. Dengan menghemat konsumsi energi terkait pencahayaan hingga 80% menggunakan lampu LED terkoneksi,” papar Dedy Bagus Pramono, Country Leader Signify Indonesia, Selasa (27/6).
Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan kontribusi emisi karbon terbesar di dunia. Salah satunya dipicu oleh tingginya konsumsi listrik. Untuk mengatasi tantangan perubahan iklim, pemerintah telah mengambil berbagai langkah, termasuk meningkatkan target penurunan emisi dalam Enhanced National Determined Contribution menjadi 31,89% dengan upaya nasional dan 43,20% dengan dukungan internasional.
“Kami berharap, inisiatif Green Switch ini mendorong penggunaan lampu LED yang efisien energi sehingga turut berkontribusi dalam upaya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) nasional. Khususnya dari sektor bangunan gedung komersial dan rumah tangga,” ujar Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gigih Udi Atmo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News