kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pangkas target produksi dan capex, Adaro: Kami terus mengikuti perkembangan pasar


Senin, 17 Agustus 2020 / 15:43 WIB
Pangkas target produksi dan capex, Adaro: Kami terus mengikuti perkembangan pasar
ILUSTRASI. Alat berat atau dump truck pama persada mengeruk dan membawa batubara di pertambangan PT Adaro Indonesia ditambang Tutupan Tabalong Kalimantan Selatan (19/6). Kapasitas pruduksi Adaro di tiga tambang Tutupan,Paringin,dan Wara sebesar 38.000.000 hingga akh


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tersengat tekanan pasar batubara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memangkas target produksi batubara di tahun ini. Tak hanya itu, ADRO juga merevisi anggaran belanja modal (capex) dan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) operasional.

ADRO pun telah melaporkan revisi target tersebut ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Head of Corporate Communications Adaro Energy, Febriati Nadira mengungkapkan bahwa kondisi pasar yang kurang kondusif telah mendorong ADRO merevisi panduan tahun 2020 menjadi produksi 52 juta ton-54 juta ton, operasional EBITDA US$ 600 juta-US$ 800 juta, belanja modal US$ 200 juta-US$ 250 juta.

Baca Juga: Tim pengawas tata niaga Nikel dibentuk, AP3I masih berharap penyesuaian formula harga

Nadira bilang, pihaknya akan berfokus  untuk mempertahankan marjin yang sehat dan kontinuitas pasokan ke pelanggan. "Kami juga akan terus mengikuti perkembangan pasar dengan tetap menjalankan kegiatan operasi sesuai rencana di tambang-tambang milik perusahaan," ungkapnya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (17/8).

Selain itu, sambungnya, ADRO juga bakal fokus terhadap upaya peningkatan keunggulan operasional, pengendalian biaya dan efisiensi. "Serta eksekusi strategi demi kelangsungan bisnis dan mempertahankan kinerja yang solid," imbuh Nadira.

Di awal tahun, ADRO menargetkan produksi di angka 54 juta ton - 58 juta ton. Sedangkan untuk EBITDA operasional direncanakan sebesar US$ 900 juta - US$ 1,2 miliar. Sedangkan untuk belanja modal dianggarkan dalam rentang US$ 300 juta - US$ 400 juta.

Hingga Semester I-2020, realisasi kinerja operasional ADRO pun mengalami penurunan. Produksi batubara ADRO pada paruh pertama tahun ini tercatat sebesar 27,29 juta ton atau turun 4% dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Baca Juga: Sambut baik satgas pengawas, APNI berharap aturan HPM bisa terealisasi

Volume penjualan batubara ADRO di semester I-2020 juga merosot menjadi 27,13 juta ton atau turun 6% secara year on year (yoy), yang pada paruh pertama tahun lalu mencapai 28,77 juta ton.

Corporate Secretary & Investor Realtions Division Head Mahardika Putranto mengatakan, pandemi Covid-19 ikut berdampak terhadap penurunan kinerja operasional tersebut.

"Titik awal yang kuat bagi perusahaan pada kuartal pertama 2020 diikuti dengan kondisi yang melemah pada kuartal kedua akibat musim hujan yang panjang di wilayah operasi dan penurunan permintaan karena melemahnya ekonomi global serta penurunan permintaan listrik industri karena lockdown akibat Covid-19," kata Mahardika dalam laporan kepada BEI, yang dikutip Kontan.co.id, Senin (17/8).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×