kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panorama berharap bisnis melaju pada semester dua


Rabu, 25 Juni 2014 / 10:26 WIB
Panorama berharap bisnis melaju pada semester dua
ILUSTRASI. Kunyit mengandung senyawa kimia yang ampuh meredakan asam lambung tinggi.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Panorama Setrawisata Tbk (PANR) terus berupaya mendongkrak pemasukan dari bisnis pariwisata. Target hingga akhir tahun pendapatan perusahaan ini bisa tumbuh dobel digit. Untuk itu, perusahaan jasa wisata ini rela menambah belanja modal lebih besar.

Bila tahun lalu, Panorama cuma menganggarkan belanja modal Rp 332,6 miliar, tahun ini naik menjadi Rp 429 miliar. "Nanti kami akan ambil dari dana internal, pinjaman perbankan dan juga kami masih ada sisa penggunaan dana penawaran umum berkelanjutan (PUB) sekitar Rp 400 miliar," terang Daniel Martinus, Direktur Keuangan PT Panorama Sentrawisata saat paparan publik, (24/6).

Perinciannya, sekitar 40% belanja modal untuk membangun gedung kantor Panorama Group yang baru, lalu 20% untuk pembelian pul kendaraan dan sekitar 40% untuk pembelian armada baru dari lini bisnis transportasi. Hingga Mei 2014, PANR sudah membelanjakan hampir 40% dari total belanja modal tahun ini.

Daniel memperkirakan kantor pusat Panorama yang anyar bisa dipakai tahun depan. Langkah ini dilakukan karena pertumbuhan lini usahanya meningkat cukup pesat beberapa tahun terakhir.

Contohnya tahun lalu, sektor bisnis biro perjalanan (travel and leisure) serta upaya mendatangkan wisatawan luar negeri ke dalam negeri (inbound) menjadi andalan Panorama. Bisnis ini digarap oleh anak usaha PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk.

Dua sektor ini ditargetkan bisa menyumbang pendapatan hingga 85%. Sisanya, 15%, diperoleh dari sektor transportasi serta media. "Kalau untuk sektor hospitality kami masih dalam proses pembangunan hotelnya," imbuhnya.

Rocky W. Praputranto, Direktur Destinasi Tirta Nusantara menambahkan, lini bisnis inbound Panorama tahun ini akan dikembangkan dengan menggenjot wisatawan dari Asia. Panorama telah membuka peluang mengundang wisatawan dari kawasan Asia Pasifik sejak tiga tahun lalu. Hasilnya, prosentase kedatangan wisatawan Asia tumbuh lebih pesat ketimbang wisatawan asal Eropa.

Sebaliknya untuk mengembangkan lini bisnis biro perjalanan, perusahaan ini mulai menyasar kalangan muda dengan memanfaatkan layanan e-commerce Panorama. Manajemen menargetkan langkah bisnis ini bisa menambah porsi pelanggan muda sekitar 20%-25% sampai akhir 2014.
Paruh dua melonjak

Untuk lini bisnis hospitality, lewat anak usaha PT Carlson Panorama Hospitality, Panorama menargetkan bisa mengantongi lima kontrak operator hotel.

AB Sadewa, Vice President Brand and Communication Panorama Sentrawisata bilang, dari lima kontrak yang diincar, Panorama sudah mengantongi satu kerjasama pengelolaan di Radison Jakarta, Cengkareng. Adapun sisanya saat ini sedang proses negosiasi dengan pemilik hotel.

Terakhir di lini bisnis media lewat anak usaha Reed Panorama. Anak usaha ini menargetkan bisa menyelenggarakan delapan pameran.

Rencananya pameran tersebut berasal dari kontrak yang sudah didapat serta akuisisi dari pihak ketiga. Guna menuntaskan proses akuisisi tersebut, perusahaan sudah mengalokasikan dana penawaran umum berkelanjutan (PUB) sekitar Rp 25 miliar.

Nah, datangnya musim liburan saat ini tentu menjadi berkah bagi Panorama. Meski sepanjang kuartal satu 2014, Panorama belum berhasil mencatatkan prestasi cemerlang, semester dua nanti Panorama optimistis bisa mencatatkan kinerja maksimal. "Semester kedua rata-rata setiap tahun bisa menyerap 65% dari target," kata Daniel.

Adanya musim liburan sekolah, Lebaran hingga libur tahun baru pada paruh kedua menjadi pendongkrak pendapatan PANR. Panorama menargetkan pertumbuhan pendapatan 10% sampai 15% Sepanjang 2014. Bila tahun lalu, Panorama mengantongi pendapatan sebesar Rp 1,69 triliun, maka kali ini diprediksi bisa tembus Rp 1,94 triliun di akhir 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×