Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Trend bisnis e-commerce yang sedang berkembang pesat belakangan ini turut menggugah minat Panorama Group untuk melebarkan sayap bisnisnya. Kini Panorama ingin mendekatkan bisnis ke konsumen dengan cara memperkuat sistem penjualan lewat internet.
Panorama Group memiliki 53 lini bisnis. Dari jumlah itu, lima anak usaha bergerak di e-commerce. Hanya saja, kontribusi e-commerce ke total pendapatan masih rendah dan kurang dari 10%.
Bisnis e-commerce Panorama ditopang oleh lima situs pemesanan tiket yaitu bookpanorama.com, panorama-tours.com, myhotelfinder.com, travelisious.co.id dan phm.co.id. Dari lima situs ini terbesar sekitar 40% pendapatan disumbang dari bookpanorama,com.com dan sisanya 60% berbagi rata dengan empat situs yang lainnya.
Kendati masih rendah, Panorama optimistis bisnis e-commerce bakal berkembang lagi. "Kami targetkan, tahun 2017 bisa berkontribusi 25%," kata Hans Tjandra, Vice President E-commerce Panorama Group, kemarin (16/9).
Agar target tersebut tercapai, Panorama ingin mengejar penjualan tiket pesawat, pemesanan kamar hotel hingga penjualan tiket konser. Dalam tiga tahun ke depan, Panorama akan mengeluarkan duit untuk menguatkan sistem pemesanan tiket pesawat dan hotel agar lebih mumpuni.
Menurut Hans, Panorama Grup sudah mengalokasikan dana sekitar US$ 10 juta untuk membiayai bisnis ini. "Ini anggaran untuk lima tahun, tapi saya tidak bisa memberikan perincian berapa investasi yang sudah kami keluarkan," imbuhnya.
Melalui pembenahan sistem, perseroan menargetkan pada Juni 2015 depan situs pemesanan tiket pesawat yang dirintis Panorama saat ini sudah bisa beroperasi dengan sempurna.
Jumlah mitra yang saat ini hanya terdiri dari lima maskapai lokal, bisa bertambah banyak bahkan menjaring seluruh maskapai lokal maupun internasional. Sedangkan sistem pemesanan hotel, diharapkan bisa diselesaikan setelah sistem pemesanan tiket pesawat selesai.
Menurut Hans, tahap awal, Panorama memang sengaja lebih memfokuskan bisnis e-commerce dari sektor penjualan tiket pesawat dan hotel saja. Setelah dua sektor tersebut selesai digarap, sektor bisnis yang lain seperti transportasi akan mudah mengikuti dan mendompleng kesuksesan pendahulunya.
"Transportasi itu gampang dan tidak rumit. Kalau di White Horse cuma soal pemesanan bis saja," imbuhnya.
Panorama Group sendiri meyakini prospek pasar bisnis e-commerce-nya masih potensial. Lagi pula, perseroan ini fokus membidik kalangan millennial atau generasi yang lahir antara tahun 1982-2000 atau saat ini berusia antara 19 tahun-31 tahun.
Rentang umur tersebut dinilai memiliki kekuatan untuk membeli yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan golongan lainnya. Saat ini di Indonesia dari 100 juta pengguna internet, 60% merupakan kalangan millennial tersebut. Kalangan ini juga lebih aktif melakukan transaksi konsumtif lewat internet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News