kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Para pelaku industri teguh terapkan jaga jarak untuk mengurangi penyebaran Covid-19


Jumat, 16 Oktober 2020 / 08:00 WIB
Para pelaku industri teguh terapkan jaga jarak untuk mengurangi penyebaran Covid-19


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angka pasien Covid-19 kian bertambah setiap harinya, untuk itu pemerintah terus menggalakkan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Salah satunya dengan menerapkan jaga jarak alias social distancing dalam kegiatan sehari-hari.

Bagi dunia usaha, jaga jarak adalah bentuk pengalaman protokol kesehatan itu sendiri. Lianne Widjaja, Presiden Direktur PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) membagikan pengalamannya berkaitan dengan penerapan jaga jarak tersebut.

"Di lingkungan perusahaan kami di kantor pusat berlaku kebijakan segregasi group A dan group B sehingga yang masuk ke kantor hanya 50% dari kapasitas, jadi jaga jarak bisa terjaga," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (15/10).

Baca Juga: Cegah penyebaran Covid-19, Satgas BUMN DKI Jakarta sebar 45.000 masker

Pembatasan banyak orang dalam satu ruangan menjadikannya strategi utama TGKA mengaplikasikan social distancing.

Adapun untuk kantor cabang di daerah, perusahaan distribusi Fast Moving Consumer Goods (FMCG) ini selama pandemi telah mengatur agar tim penjualan bekerja di luar kantor sementara tim support yang bekerja di dalam kantor.

Ketika bekerja di dalam kantor pun, tim support telah dibekali peraturan untuk menjaga kontak dengan sesama karyawan.

Tak cukup dengan hanya menjaga jarak, perusahaan dengan jumlah karyawan hingga 1.200 orang ini juga menerapkan kebiasaan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam kantor. "Serta harus menggunakan masker dan cek suhu tubuh," ungkap Lianne.

Hal yang sama juga ditempuh PT Astra Daihatsu Motor dengan memenuhi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta. Perseroan menyesuaikan kapasitas produksi kendaraannya dengan takt time dari yang sebelumnya 1,5 menit per unit kendaraan menjadi 3,1 menit per unit.

Takt time adalah patokan waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh sebuah lini untuk memproduksi setiap unit produk.

"Sebelum Covid-19 setiap 1,5 menit keluar 1 mobil, maka setelah Covid-19 karena ada social distancing setiap 3,1 menit keluar 1 mobil," terang Amelia Tjandra, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor kepada Kontan.co.id, Kamis (15/10).

Lebih lanjut ia bilang, penyesuaian takt time ini mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan, yakni dengan menerapkan jaga jarak antar karyawan di produksi minimal 1,5 meter demi menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan.

Baca Juga: Promo Superindo hari ini (15/10), ada popok bayi diskon 30%!

Adapun hingga saat ini, Daihatsu menerapkan kebijakan bekerja dari kantor (WFO/work from office) dan bekerja dari rumah (WFH/work from home) menjadi 25% WFO – 75% WFH, yang berarti tiap karyawan Daihatsu bekerja di kantor hanya 1 minggu dalam 1 bulan selama periode PSBB.

Selain itu, ADM juga menggunakan sebuah aplikasi monitor internal untuk memastikan jarak antar karyawan saat bekerja di kantor selalu dalam batas aman, yakni minimal 1,5 meter.

Amelia mengatakan perusahaan tetap optimistis dan bersyukur walaupun terjadi penurunan, masih dapat tetap melakukan aktivitas produksi dengan menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan dengan mengoptimalkan karyawan yang bekerja demi meminimalisir penyebaran Covid-19 di area kerja.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×