kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Paramount Land kantongi marketing sales Rp 1,4 T


Kamis, 26 Oktober 2017 / 23:03 WIB
Paramount Land kantongi marketing sales Rp 1,4 T


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama sembilan bulan pertama, PT Paramount Land Development  baru mengantongi marketing sales sekitar Rp 1,4 triliun. Pengembang Gading Serpong initerus menggeber penjualan untuk bisa mencapai target tahun ini.

Pencapaian tersebut setara dengan 70% dari target Paramaount Land sampai akhir tahun yaitu Rp 2,1 triliun. Target tersebut sebetulnya sudah direvisi turun oleh perusahaan dari Rp 3 triliun.

M Nawawi, Associate Director Paramount Land mengatakan, kondisi pasar properti tahun ini memang belum seagresif yang diharapkan. Pasalnya, pasar investor masih lesu sehingga yang bisa diharapkan pengembang hanya dari end user.

"Sehingga tahun ini kami tidak seagresif tahun-tahun sebelumnya dalam meluncurkan produk. Kita lebih banyak mengeluarkan produk untuk end user, " katanya pada KONTAN, Kamis (26/10).

Produk-produk yang dirilis Paramount dengan yang menyasar end user masih cukup bagus. Terbukti, tiga kluster yang diluncurkan perusahaan pada April 2017 yaitu Napoli, Amalpi Village dan Napona Village sebanyak 700 unit lebih dengam harga Rp 600 juta- Rp 700 juta ludes terjual sampai Agustus.

Ketiga kluster itu merupakan bentuk dari inovasi yang dilakukan Paramount untuk mengakali pasar properti yang masih lesu. Mawawi mengatakan, produk tersebut adalah bentuk re-packaging atau ramuan kembali yang dibuat perusahaan di Gading Serpong dimana saat ini harga rumah sudah di atas Rp 1 miliaran.

Untuk bisa mengeluarkan produk yang ada produk di bawah harga pasar, Paramount memanfaatkan lahan-lahan yang baru dibebaskan yang menempel pada kluster yang sudah dikembangkan perusahaan sebelumnya.

"Strategi kami menyiasati pasar tersebut adalah re-repackaging. Jadi kalau dulu rumah yang dijual harus ada kolam renangnya dan lengkap infrastrukturnya, produk yang kita jual sekarang tidak lagi menghadirkan itu agar bisa dijual lebih murah. " jelas Nawawi.

Di kuartal IV ini, Paramaount tidak memiliki rencana untuk meluncurkan produk baru lagi. Tetapi akan mengandalkan penjualan dari produk eksisting di kluster perumahan Karillo dan dan Kalsena Square yaitu ruko dan kavling.

Karillo adalah proyek hunian dengan total 100 unit yang dijual dengan harga mulai Rp 1 miliar dan saat ini sudah terkual 70%. Sedangkan Kalsena Square dirilis dengan harga mulai Rp 2,9 miliar.

Tahun depan, Paramount melihat tantangan bisnis properti masih akan besar karena sudah mulai mendekati tahun politik. Oleh karena itu, perusahaan akan menyiapkan stratehi dalam meluncurkan produk baru yang bisa menyasar segmen end user.

"Kami masih fokus ke end user karena memang kebutuhan rumah uldi segmen itu masih sangat besar. Namun untuk investor, kami masih hati-hati," kata Nawawi.

Namun, Nawawi tidak menyebutkan jumlah kluster atau produk yang akan diluncurkan tahun depan. Hanya yang jelas jumlah landbank Paramount saat ini masih cukup besar.

Di Gading Serpong, perusahaan memiliki lahan 2.400 ha dan saat ini baru dikembangkan sekitar 800 ha. Harga lahan disana saat ini sekitar Rp 10 juta-Rp 13 juta per m2. Lalu, di Bundaran Slipi Jakarta Pusat, perusahaan juga memiliki laham sekitar 8 ha yang remcananya baru akan dikembangkan setelah tahun politik.

Kemudian, Paramount juga memiliki lahan di luar Jabodetabek yakni Semarang dan Menado yang sedang dikembangkan saat ini.

Di samping itu, perusahaan juga akan ekspansi untuk mengembangkan township dengan lahan sekitar 1.000 ha. Saat ini, perusahaan sudah membebaskan lahan sekitar 600 ha. Namun, Nawawi tidak bersedia menyebutkan lokasi lahan tersebut. "Rencananya akan mulai diluncurkan tahun depan, " kata Nawawi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×