kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pariwisata Sumenep makin mekar berkat Suramadu


Selasa, 07 April 2015 / 12:23 WIB
Pariwisata Sumenep makin mekar berkat Suramadu
ILUSTRASI. Robert Kiyosaki meramal harga tiga aset investasi ini bakal terbang tinggi.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Hendra Gunawan

MADURA. Keberadaan Jembatan Suramadu yang melintasi Selat Madura membawa dampak positif terhadap perkembangan industri pariwisata di Madura.

Sejak jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura ini beroperasi pada pertengahan 2009 silam, arus kunjungan wisatawan ke Pulau Madura terus meningkat.

Beberapa objek wisata di Madura kini mulai berkembang dan ramai dikunjungi. Salah satunya adalah Pulau Gili Labak di Kabupaten Sumenep.

Selain wisatawan lokal, turis mancanegara juga banyak yang melancong ke pulau ini. Pemandu Wisata Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olaraga Sumenep, Binti Alcha Sangatin mengakui, kunjungan wisatawan ke Madura, khususnya ke Sumenep terus meningkat. “Sejak adanya Suramadu wisatawan makin banyak berdatangan karena waktu tempuh yang lebih cepat, hanya 30 menit untuk menyeberang,” katanya ke KONTAN belum lama ini. 

Selain karena faktor Suramadu, pemerintah daerah sendiri gencar melakukan promosi wisata Sumenep, baik melalui ajang pameran wisata, promosi online, dan lainnya.

Menurutnya, Pulau Gili Labak menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Sumenep. Pulau ini menjadi salah tempat terbaik buat menyelam atau snorkling karena memiliki fanorama bawah laut yang indah.

Meningkatnya wisatawan ini membawa berkah bagi penyedia paket liburan di Sumenep. Seperti dialami R B Budi Setia Pramana, pemilik agen perjalanan Alomapa Songennep.

Budi mengakui, jumlah wisatawan di Sumenep terus meningkat. Bahkan, ia sampai kewalahan melayani permintaan karena fasilitas miliknya masih minim. "Jumlah peralatan milik saya hanya cukup untuk dua rombongan yang masing-masing berjumlah 15 orang sampai 30 orang," jelasnya.

Budi menyediakan beberapa fasilitas liburan, seperti kapal, pelampung, peralatan snorkling, dan penginapan. Ia membanderol paket Rp 250.000 per orang.

Bila dihitung, total pendapatannya dalam sebulan sekitar Rp 10 juta. Adapun laba bersihnya sekitar Rp 3 juta–Rp 5 juta per bulan.

Seiring meningkatnya jumlah wisatawan, persaingan antar pemilik usaha jasa wisata makin ketat. Tidak jarang, pelaku usaha banting harga. Namun, Budi mengaku tak khawatir karena di Sumenep banyak destinasi wisata yang menarik.

Selain Pulau Gili Labak, Sumenep juga memiliki destinasi wisata lain, seperti Pulau Gili Iyang, Pulau Kangean, Pantai Lombang, dan wisata relegi Asta Yusuf.

Menurut Budi, dari beberapa destinasi wisata itu, Gili Iyang dan Gili Labak paling ramai pengunjungnya. Bila Pulau Gili Labak terkenal sebagai surga snorkling, maka Gili Iyang terkenal dengan potensi kadar oksigen yang diklaim tertinggi di dunia. "Dua-duanya juga memiliki keindahan pasir putih," ujarnya berpromosi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×