kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Partner Rusia Hengkang, Investor Antri Masuk ke Blok Tuna


Rabu, 23 Agustus 2023 / 17:47 WIB
Partner Rusia Hengkang, Investor Antri Masuk ke Blok Tuna
ILUSTRASI. SKK Migas memastikan pengembangan Blok Tuna masih berjalan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan pengembangan Blok Tuna masih berjalan. 

Sebelumnya, mitra asal Rusia, Zarubezhneft disebut akan menjual kepemilikan sahamnya di Blok Tuna. 

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf memastikan saat ini banyak investor yang mengantre untuk bisa masuk menggantikan Zarubezhneft. Hengkangnya perusahaan asal Rusia ini dikarenakan mandegnya pengembangan Blok Tuna akibat sanksi Uni Eropa dan Inggris kepada Premier Oil Tuna BV, anak usaha Harbour Energy Group karena bermitra dengan Rusia.

"Penggantinya banyak, belasan (perusahaan). Sekarang Harbour Energy yang pusing memilih perusahaan mana yang cocok," ungkap Nanang kepada awak media di Jakarta, Rabu (23/8). 

Baca Juga: SKK Migas Berkomitmen Terus Genjot Produksi Migas Nasional

Nanang melanjutkan, pemerintah sebelumnya telah menyetujui rencana pengembangan alias Plan of Development (POD) Blok Tuna. Untuk itu, pasca mendapatkan mitra oengganti maka pengembangan Blok Tuna sudah dapat dimulai. 

Nantinya, hasil produksi Blok Tuna ditargetkan untuk pasar Vietnam. Salah satu pertimbangannya yakni ketersediaan infrastruktur yang lebih memadai ketimbang dilepas ke pasar domestik. 

"Memang rencana komersialnya ke Vietnam karena jaraknya ke pasar domestik 600 km (melalui) pipa, tapi kalau ditarik ke fasilitas produksi yang ada tinggal 20 km," terang Nanang.

Baca Juga: SKK Migas Pastikan Tidak Ada Kebijakan Menaikkan Harga Gas Hulu

Selain itu, Pemerintah Indonesia diklaim memiliki kerja sama bilateral yang baik dengan Vietnam. Kondisi ini dinilai bakal memudahkan diskusi business to business untuk penjualan produk migas Blok Tuna. 

Kontan mencatat, potensi produksi gas dari Blok Tuna sebesar 100-150 juta kaki kubik per hari dengan target untuk melakukan ekspor gas melalui pipa pada tahun 2026.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×