Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Universitas Indonesia, Toto Pranoto menyatakan, kabar Petronas ikut andil sebagai partner PT Pertamina mengakuisisi 35% hak paritispasi Shell di Blok Masela merupakan kabar yang baik.
Menurutnya, Petronas sudah memiliki pengalaman investasi di sektor gas baik di Indonesia maupun mancanegara. Di luar negeri Petronas sudah berinvestasi migas di Argentina.
“Jadi Petronas relatif bisa menjadi partner yang cukup bisa diandalkan Pertamina di proyek ini,” jelasnya kepada Kontan.co.id Minggu (9/4).
Baca Juga: SKK Migas Berharap Pertamina Tuntaskan Akuisisi Saham Shell di Blok Masela April Ini
Toto menilai pengembangan Blok Masela membutuhkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sangat besar, diestimasikan mencapai US$ 20 miliar. Maka menurutnya akan sulit jika single investor mengembangkan blok ini tanpa mitra shareholder.
“Akuisisi 35% participating intereset (PI) yang dikabarkan akan digarap konsorsium Pertamina dan Petronas masuk akal dilihat dari besaran investasi dan risiko atas proyek ini,” ujarnya.
Toto menjelaskan, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai operator Pertamina yang akan beroperasi di Masela, mengalokasikan capex lebih dari US$ 5 miliar di 2023 untuk mengakuisisi dan pengembangan Blok Masela.
Nah sumber pendanaan ini menurut Toto bisa dari pendanaan internal atau rencana PHE segera go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengikuti jejak PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). “Jadi kombinasi pendanaan ini bisa jadi alternatif,” terangnya.
Baca Juga: SKK Migas Beberkan Peluang Pertamina Bentuk Konsorsium untuk Masuk Blok Masela
Toto melihat masuknya Pertamina di dalam Blok Masela akan memberikan dampak positif bagi PHE ke depannya. Seperti diketahui Blok Masela menyimpan potensi cadangan migas besar. Sesuai plan of development (POD) sudah ada juga offtaker yang akan mengambil hasil dari Blok Masela.
Di sisi lain, melihat potensi gas Indonesia yang diperkirakan akan jauh menurun di 2025, maka eksploitasi Blok Masela sangat strategis untuk menyokong daya tahan energi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News