Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can
JAKARTA. Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) mengoreksi target ekspornya tahun ini. Sebab, pasar ekspor mebel dan kerajinan di Amerika dan Eropa sedang lesu.
"Saya tidak yakin bakal tercapai. Soalnya posisinya tidak bergerak," ucap Ketua Asmindo Ambar Tjahyono, Jumat (5/8).
Tahun ini, Asmindo menargetkan ekspor mencapai US$ 3 miliar. Nilai ekspor ini berasal dari penjualan mebel sebesar US$ 2,1 miliar dan kerajinan sebesar US$ 900 juta.
Namun, kondisi pasar berbicara lain. Tahun ini ternyata Amerika Serikat yang menjadi pangsa pasar Indonesia sedang sekarat. Padahal, selama ini, mebel dan kerajinan Indonesia menguasai 16% pasar di Amerika Serikat. Sama halnya dengan Eropa. Indonesia yang memegang 20% pangsa pasar Eropa.
Ambar mengatakan, konsumen Eropa dan Amerika Serikat kini mulai beralih memakai produk China lantaran harganya lebih murah. Selain itu, dia bilang, produsen China sangat agresif dalam berkompetisi. "Kalau produk kita seperti China menawarkan harga murah bisa habis kita," tegasnya.
Asmindo menargetkan angka ekspor tahun ini sama dengan tahun lalu yang sebesar US$2,650 miliar. Angka berasal dari pasar mebel sebesar US$1,850 miliar dan kerajinan sebesar US$900 juta. Untuk mencapai target, Asmindo telah menggeser negara tujuan ekspor ke Australia dan Korea Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News