kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,25   -8,11   -0.87%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar batubara belum stabil, ADRO fokus perkuat keunggulan operasional bisnis inti


Selasa, 03 November 2020 / 16:57 WIB
Pasar batubara belum stabil, ADRO fokus perkuat keunggulan operasional bisnis inti
ILUSTRASI. michelle.clysia-Adaro-Rencana Ekspansi Adaro Setelah Akusisis Rio Tinto


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk mengalami penurunan kinerja baik dari sisi operasional maupun keuangan hingga kuartal III-2020. Emiten berkode saham ADRO ini pun tetap berupaya mempertahankan bisnis sembari menanti pemulihan pasar batubara global.

Sebagai informasi, pendapatan ADRO turun 26% (yoy) menjadi US$ 1,95 miliar per kuartal III-2020. Laba bersih ADRO juga terkikis hingga 73,06% (yoy) menjadi US$ 109,37 juta.

Selama sembilan bulan tahun 2020, ADRO mengalami penurunan produksi batubara sebesar 7% (yoy) menjadi 41,10 juta ton. Begitu pula dengan volume penjualan batubara ADRO yang turun 9% (yoy) menjadi 40,76 juta ton.

Baca Juga: Kinerja lesu, ini rekomendasi saham Ramayana Lestari Sentosa (RALS)

Berdasarkan siaran pers kinerja ADRO, pasar Asia Tenggara masih menjadi tujuan utama penjualan batu bara ADRO dengan porsi mencapai 49% di kuartal III-2020. Indonesia dan Malaysia menjadi tujuan penjualan batu bara terbesar ADRO di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, Asia Timur juga menjadi salah satu pangsa pasar ekspor batubara ADRO dengan porsi 24% di kuartal III-2020. Kemudian diikuti oleh China dan India masing-masing sebesar 13%.

Lantas, penurunan kinerja keuangan berdampak pada turunnya royalti yang diberikan ADRO kepada pemerintah sebesar 27% (yoy) menjadi US$ 207 juta di kuartal III-2020.

Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira menyampaikan, di tengah ketidakstabilan pasar batubara, ADRO akan fokus untuk mempertahankan marjin yang sehat serta keberlanjutan pasokan batubara kepada para pelanggan.

Baca Juga: Indosat (ISAT) cetak pendapatan sebesar Rp 20,59 triliun per September 2020

Oleh karena itu, ADRO terus berusaha meningkatkan keunggulan operasional bisnis inti, meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi tambang, menjaga kas, serta mempertahankan posisi keuangan yang solid di tengah situasi sulit yang berdampak terhadap perekonomian sebagian besar dunia.

“Kami juga akan terus mengikuti perkembangan pasar dengan tetap menjalankan kegiatan operasi sesuai rencana di tambang-tambang milik perusahaan,” kata dia, Selasa (3/11).

ADRO juga telah mendiversifikasi bisnis tambangnya dalam pilar Adaro Mining. Dalam hal ini, perusahaan masuk ke bisnis batu bara kokas melalui anak usaha yaitu PT Adaro Metcoal Companies (AMC).




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×