Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Merelokasi pasar ekspor ikan Indonesia dari negara tradisional Amerika Serikat (AS) atau Jepang ke wilayah Timur Tengah nyatanya tak mudah. Pasalnya, pasar ikan di Timur Tengah yang tersentral di Dubai sudah dikuasai pemain lama, yaitu Vietnam dan Thailand.
“Pekerjaan berat untuk masuk Dubai yang sudah dikuasai oleh mereka,” kata Martani Huseini, Direktur Pengolahan DIrjen Pengolahan dan Pemasaran hasil Perikanan (P2HP, Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, Rabu (23/6).
Martani menyebutkan, pasar Timur Tengah sudah dikuasai sejak lama oleh trader ikan yang selama ini bekerjasama dengan pemasok dari beberapa negara di Asia.
Menurut sumber KONTAN yang tidak mau disebut namanya, pemain atau trader perikanan yang memasok ikan dari beberapa negara menuju Dubai itu adalah para jaringan trader dari India. Selama ini, para trader itu melakukan kerjasama dengan para pedagang dan produsen ikan dari Thailand, Vietnam dan negara Asia lainnya.
Martani tak menampik hal tersebut. Ia menyebutkan, jaringan perdagangan ikan yang sudah terbentuk itulah yang sekarang dihadapi oleh eksportir Indonesia untuk masuk ke pasar Timur Tengah. Sayangnya, para pemasok yang ada di Dubai tersebut menawar ikan Indonesia lebih murah. “Tawaran mereka sangat murah, ini yang menjadi masalah,” kata Martani.
Meski demikian, Martani akan tetap membawa ikan Indonesia ke Dubai. Menurutnya, kualitas dan mutu ikan Indonesia bisa bersaianng dengan negara Asia lainnya. Nantinya, konsumen bakal bisa menilai kualitas ikan Indonesia. “Yang penting ikan kita masuk dulu, walaupun ditawar murah,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News