Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar mobil nasional mulai bergairah dengan mulai bertumbuhnya penjualan Agen Pemegang Merek (APM) mobil. Volume penjualan memang belum mampu mengimbangi perolehan di periode normal tahun lalu, apalagi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sudah memproyeksikan pasar mobil tahun ini hanya berkisar 600.000 unit, terkontraksi 40% dibandingkan tahun lalu.
Oleh karena itu APM hanya mematok target untuk mempertahankan pangsa pasar masing-masing. Adapun Henry Tanoto, Vice President PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, seiring memasuki masa PSBB transisi alias new normal, sudah mulai kelihatan ada pertumbuhan positif di sektor otomotif.
Baca Juga: Ini 3 mobil bekas yang paling dicari di situs online saat pandemi
"Terlihat dari pertumbuhan penjualan ritel di bulan Juni dimana Toyota mencetak 11.196 unit meningkat setidaknya 66% dari bulan sebelumnya yang berada di angka 6.727," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (9/7).
Nah sejalan dengan pendekatan New Normal dimana masyarakat bersama sama harus bisa menjaga diri agar tidak terekspos pada wabah, TAM sudah menyiapkan pendekatan pelayanan yang memudahkan pelanggan, baik untuk mencari informasi melalui digital seperti Toyota Interactive Virtual Assitance, maupun aplikasi M-Toyota.
Untuk pembelian pun sudah bisa mengakses jalur digital, dimana sudah ada dealer Toyota yang membuka e-commerce. "Sudah ada pembelian online, walau belum terlalu banyak," sebut Henry.
Soal target, tahun ini TAM tetap berusaha untuk dapat memimpin pangsa pasar mobil Indonesia dan mempertahankan market share-nya di level 32%. Menurut Yusak Billy, Direktue Marketing&Sales PT Honda Prospect Motor (HPM) melihat, saat ini pasar mulai membaik juga didukung oleh persetujuan leasing untuk kredit kendaraan bermotor.
Baca Juga: Sedikit lagi, Tesla segera merealisasikan teknologi mengemudi otonom
Seperti yang diketahui, saat awal pandemi leasing tidak mudah memberikan kredit dan bahkan syarat dana downpayment (DP) bisa mencapai 50% dari harga kendaraan. Hal ini tentu menyulitkan pelanggan, namun masuk bulan Juni kemarin menurut Billy DP mobil mulai ringan, bisa hanya dengan 20% saja.