kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar Mulai Membaik, Integra Indocabinet (WOOD) Berharap Penjualan Meningkat


Selasa, 23 Januari 2024 / 14:04 WIB
Pasar Mulai Membaik, Integra Indocabinet (WOOD) Berharap Penjualan Meningkat
ILUSTRASI. Perusahaan manufaktur berbahan kayu seperti furnitur, furniture, mebel, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kayu dan mebel, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) berharap pulihnya pasar furnitur akan mendorong penjualan WOOD di tahun ini.

Investor Relation Integra Indocabinet Fajar Andika mengatakan, WOOD berharap penjualan building component dan juga furniture bisa lebih tinggi dari tahun 2023 dikarenakan katalis utama yaitu meningkatnya perekonomian di Amerika Serikat (AS) yang akan mendorong penjualan WOOD.

Ia menjelaskan, pasar Amerika masih menjadi target pasar terbesar WOOD. Dengan masih diberlakukannya anti dumping tarif AS dan Tiongkok, WOOD masih melihat peluang besar untuk bisa mengisi permintaan AS akan produk furniture dan building component.

"Perlu di ingat, AS merupakan importir terbesar untuk furniture dan building component, di mana impor per tahun AS untuk produk ini mencapai lebih dari US$ 36 miliar," kata Fajar kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pelayaran Kurnia (KLAS) Siapkan Capex Rp 184,18 Miliar di 2024, Ini Penggunaannya

Fajar menuturkan, WOOD tetap optimis bahwa peluang ekspor masih sangat terbuka terutama pasar AS, di mana permintaan produk building component dan furniture diharapkan akan meningkat di tahun 2024 seiring dengan penurunan tingkat suku bunga kredit perumahan AS dalam beberapa bulan terakhir dan saat ini sudah turun ke 6,7%.

Terlebih lagi, kata dia, AS merupakan importir furniture dan building component terbesar di dunia, sehingga WOOD melihat pasar AS masih sangat menjanjikan.

Ditambah lagi dengan penetapan anti dumping dan anti subsidy duty oleh AS terhadap impor dari China, sehingga hal ini tentunya merupakan peluang bagi WOOD untuk memperluas pangsa pasarnya di pasar AS. 

"Selain AS, kami selalu melebarkan jaringan pemasaran kami ke Eropa, Asia, dan negara lainnya seperti UAE," ujar Fajar.

Ia menerangkan, di pasar domestik WOOD berupaya dan berharap pasar lokal bisa bertumbuh seiring dengan penambahan beberapa produk-produk baru dan meningkatnya permintaan nasional.

Salah satu upaya yang dilakukan WOOD adalah dengan mengikuti beberapa tender untuk pengadaan furniture bagi proyek-proyek pemerintahan dan proyek pengadaan furniture Ibu Kota Nusantara.

Ia menambahkan, menjelang pergantian tahun 2023 lalu, terdapat tren peningkatan penjualan furniture di AS. Hal ini didorong momentum perayaan Natal dan adanya berbagai diskon yang ditawarkan oleh para vendor seperti Black Friday dan Cyber Monday, Pre-Holiday Sales, Clearance Sales, Promosi dan Kupon serta Bundle Deals. 

Baca Juga: Tahun Ini, Wintermar Offshore Marine (WINS) Alokasikan Capex Hingga US$ 20 Juta

Hingga kuartal III-2023, kinerja keuangan Integra Indocabinet masih lesu. Penjualan bersih WOOD menyusut 56,04% year on year (YoY) menjadi Rp 1,71 triliun. 

Penurunan terbesar terjadi pada penjualan building component yakni 62,74% YoY menjadi Rp 898,43 miliar. Bersamaan dengan itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk WOOD juga terjun 80,33% YoY menjadi Rp 59,14 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×