kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pasar Otomotif Lesu, Begini Siasat Emiten Komponen


Selasa, 05 November 2024 / 20:05 WIB
Pasar Otomotif Lesu, Begini Siasat Emiten Komponen
ILUSTRASI. Display produk suku cadang kendaraan di booth PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)  pada pameran otomotif GIIAS 2024 di ICE BSD, Tangerang (27/7/2024). AUTO mengakui kegiatan usaha perdagangan yang menyasar suku cadang pengganti atau Replacement Market (REM) mengalami peningkatan. REM merupakan pasar tempat konsumen membeli produk atau komponen pengganti atas komponen kendaraan mereka yang telah usang dan rusak. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten produsen komponen berupaya mencari berbagai cara untuk mempertahankan kinerjanya di tengah perlambatan pasar otomotif, khususnya kendaraan roda empat. 

Salah satu emiten produsen komponen, yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) masih mampu membukukan kenaikan pendapatan bersih 0,57% year on year (yoy) menjadi Rp 14,17 triliun hingga kuartal III-2024. Anak usaha Grup Astra ini juga mengalami peningkatan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 16,79% yoy menjadi Rp 1,53 miliar pada periode yang sama.

Direktur Astra Otoparts Sophie Handili menyampaikan, pihaknya fokus pada bisnis perdagangan (aftermarket) dan ekspor komponen sejak semester pertama kemarin untuk mengantisipasi penurunan penjualan mobil nasional. Koreksi penjualan mobil baru berdampak pada menyusutnya produksi kendaraan tersebut yang pada akhirnya merembet ke permintaan bisnis manufaktur komponen mobil yang dibuat AUTO.

Kendati demikian, Astra Otoparts tetap memperkuat kinerja bisnis manufaktur sepeda motor yang notabene tren penjualan masih mampu tumbuh positif sepanjang 2024 berjalan.

"Kami juga terus menambah jumlah gerai ritel untuk bisnis trading perusahaan agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas," ujar Sophie, akhir pekan lalu.

Tidak hanya itu, AUTO juga terus menjalankan strategi diversifikasi di luar sektor otomotif, seperti produksi alat kesehatan dan komponen untuk sektor industri hingga kereta api.

Baca Juga: Chery Motor Indonesia Ekspor Perdana Omoda 5, Menperin Dorong Peningkatan TKDN

Sementara itu, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) pun masih mencatatkan peningkatan penjualan bersih 1,28% yoy menjadi Rp 3,81 triliun per kuartal III-2024. Laba bersih SMSM juga tumbuh 3,53% yoy menjadi Rp 719 miliar.

Vice President Director Selamat Sempurna,  Ang Andri Pribadi mengatakan, kinerja SMSM terbantu oleh kenaikan penjualan ekspor komponen sebesar 3% secara tahunan. Emiten ini banyak mengekspor produknya ke negara-negara yang tidak terdampak konflik geopolitik secara tidak langsung seperti Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara Eropa. 

Manajemen SMSM percaya diri dapat melanjutkan tren positif kinerja keuangannya seiring adanya penurunan suku bunga acuan yang diharapkan mampu mendongkrak permintaan produk-produk komponen baik di pasar domestik dan global.

SMSM juga tidak ambil pusing terhadap perubahan proyeksi penjualan mobil nasional oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menjadi 850.000 unit tahun ini.

"Produk-produk kami lebih ditujukan ke segmen replacement market," kata Andri, Senin (4/11).

Lantas, SMSM menargetkan dapat mencapai pertumbuhan penjualan 2% dan laba bersih 8% sampai akhir tahun nanti.

Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Dapat Dividen dari Anak Usaha, Nilainya Rp 2,98 Miliar

Di sisi lain, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mengalami penurunan penjualan 2,65% yoy menjadi Rp 1,10 triliun hingga kuartal III-2024. Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan pemilik entitas induk BOLT sebesar 37,35% yoy menjadi Rp 66,07 miliar.

Tak hanya itu, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) mengalami penurunan penjualan neto 5,41% menjadi 4,02 triliun per kuartal III-2024. Pada periode yang sama, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut 20,66% yoy menjadi Rp 412,07 miliar. 

Seperti diketahui, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah merevisi proyeksi penjualan mobil nasional dari sebelumnya 1,1 juta unit menjadi 850.000 unit pada akhir 2024.

Sepanjang Januari-September 2024, penjualan wholesales mobil nasional berada dalam tren negatif atau turun 16,2% year on year (yoy) menjadi 633.218 unit. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan wholesales mobil nasional mencapai 755.778 unit.

Selanjutnya: Intip Outlook Aset Kripto untuk 2025 dan Potensi Koin yang Prospektif

Menarik Dibaca: Ristra Clinic Rayakan Kecantikan untuk Semua dengan Kampanye Terbaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×