Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - SUKABUMI. Prospek bisnis properti di kawasan Sukabumi diperkirakan akan semakin berkembang. Selain didukung oleh sektor industri, pertumbuhan sektor properti di kawasan ini dinilai didorong oleh pengembangan proyek-proyek infrastruktur.
Camat Parung Kuda Kabupaten Sukabumi, Aef Syafullah mengatakan, jumlah pabrik yang beroperasi di Sukabumi saat ini sangat banyak sekitar 200 lebih. Khusus di Kecamatan Parung Kuda terdapat 19 pabrik yang beroperasi dengan jumlah karyawan yang cukup besar. "Kebanyakan karyawan yang bekerja di Pabrik di Parung Kuda masih mengontrak sehingga kebutuhan akan rumah di sini masih sangat besar," katanya di Sukabumi, Selasa (15/5).
Sayang, Aef tidak menyebutkan data backlog atau kekurangan hunian di wilayahnya saat ini. Hanya yang jelas, jumlah pengembang di sana menurutnya masih sangat kecil dan belum bisa memenuhi kebutuhan hunian. Saat ini jumlah pengembang yang beroperasi di kecamatan tersebut baru empat perusahaan.
Potensi yang besar itulah yang membuat PT Penta Dinamika Properti berani masuk ke Sukabumi dengan mengembangkan perumahan yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah untuk tahap awal. Anak usaha Dana Pensiun Pertamina yang fokus berinvestasi properti ini akan membangun proyek di Palasari, Parung Kuda dan Cikembar, Sukabumi.
"Selain tujuan kami memang untuk turut mendukung program pemerintah dalam mengurangi backlog perumahan, kami masuk ke Sukabumi karena memang potensi pasarnya besar. Banyak pabrik yang beroperasi di sini yang bagiaan relokasi dari wilayah lain seperti Tangerang karena upah buruh disini lebih murah. Ada sekitar 200 pabrik yang beroperasi di Kabupaten ini," jelas Soetomo, Direktur Penta Dinamika Properti.
Penta Dinamika Properti akan menyasar pasar yaitu karyawan yang bekerja di pabrik-pabrik tersebut. Di Palasari akan dibangun perumahan di atas lahan sekitar 3.1 hektare (ha) dan disana akan dibangun 249 unit rumah tipe 30 dengan luas tanah 60 dan tipe 36. yang akan dipasarkan dengan harga Rp 130 jutaan per unit.
Sementara di Cikembar, akan dikembangkan di atas lahan kurang lebih 21 ha dan disana rencananya akan dibangun sekitar 1.600 unit rumah sederhana bersubsidi secara bertahap. Fase pertama akan dibangun sebanyak 400 unit rumah FLPP. Untuk pengembangan kedua proyek tersebut, Penta Dinamika Properti akan menyiapkan investasi sebesar Rp 20 miliar.
Penta Dinamika Properti dibentuk oleh Dana Pensiun Pertamina dengan setoran modal Rp 50 miliar. Pembentukan akan usaha ini dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mengelola dana yang dimiliki perusahaan lewat investasi di sektor riil.
Dalam pengembangan proyek tersebut, perusahaan juga bekerjasama KADIN lndonesia dibawah pimpinan Eddy Ganefo. Soetomo mengatakan, sudah ada 700 pekerja telah mulai mendaftar melalui pejabat HRD salah satu pekerja industri di lokasi untuk membeli hunian yang akan dibangun Penta Dinamika Properti.
Eddy menilai Penta Dinamika Properti merupakan salah langkah pengentasan di bidang penyediaan rumah sehat yang terjangkau bagi para pekerja perlu di dukung sehingga pekerja pabrik di daerah Sukabumi dapat memiliki rumah sehat yang terjangkau oleh para pekerja. "Itu sebab kami mendukung langkah mereka ini," kata pria yang juga Dewan Pembina Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) tersebut.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Hari Gani mengatakan, prospek wilayah yang dilewati proyek-proyek infastruktur akan semakin berkembang. Di Sukabumi misalnya saat tengah dibangun proyek jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi.
Bahkan dengan pengembangan-pengembangan infrastruktur tersebut, dia menilai Sukabumi bisa menjadi salah satu altenatif pengembangan kota baru di wilayah yang masih berdekatan dengan Jakarta. "Sukabumi bisa menjadi salah satu wilayah yang berpotensi untuk menjadi kota baru," kata Hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News