Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
President Director Summarecon Agung Adrianto Adhi menambahkan, di masa sekarang, supply di industri properti ini jauh lebih banyak dari permintaan. Terutama di kuartal I-2020 permintaan hanya menyentuh angka 60%-70% saja.
"Padahal di 2019 pertumbuhan properti Summarecon Agung bisa mencapai Rp 4,1 triliun dari target Rp 4 triliun. Memasuki 2020 terutama di era Covid-19 sudah pasti calon konsumen menunda pembelian rumah mereka," katanya.
Namun walau secara industri menurun, beberapa developer tetap bisa menikmati penjualan rumah secara signifikan. Seperti Summarecon yang masih mencatatkan ada pembelian rumah di atas harga Rp 6 miliar sampai Rp 7 miliar yang masih berjalan. "Rumah di dengan harga Rp 1,2 miliar sampai Rp 1,5 miliar juga masih menunjukkan performa walau terkoreksi," lanjut Adri.
Baca Juga: Pada era new normal, pembeli properti prioritaskan hunian dengan protokol kesehatan
Begitupun dengan Ciputra Group. Menurut Direktur Marketing Ciputra Residence Yance Onggoh, peminat landed house masih potensial.
Buktinya, baru-bari ini Ciputra Residence ini berhasil menjual unit-unit dari sejumlah produk anyarnya. Salah satu strateginya adalah dengan menjual secara online.
"Lelang kami lakukan lewat Zoom. Peminatnya luar biasa. Seperti contoh perumahan Citra Maja Raya berhasil membukukan Rp 130 miliar dengan harga rumah rata-rata Rp 250 juta. Sedangkan Citra Garden Puri Jakarta Barat dengan rata-rata harga Rp 2,5 miliar berhasil membukukan Rp 55 miliar," pungkas Yance.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News