kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pasar rokok elektrik di dalam negeri semakin mengepul


Kamis, 20 Juni 2019 / 21:41 WIB
Pasar rokok elektrik di dalam negeri semakin mengepul


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar rokok elektrik, termasuk vape, terus mengepul. Informasi teranyar, Juul Labs mulai masuk pasar Indonesia. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dikabarkan mendapatkan lisensi penjualan Juul di Indonesia, melalui anak usahanya.

Saat dikonfirmasi, Director of Marketing and Communications PT Erajaya Swasembada Tbk, Djatmiko Wardoyo belum dapat membeberkan lebih detail terkait hal tersebut. “Belum bisa comment Juul. Tunggu ya,” ungkapnya singkat kepada Kontan.co.id, Kamis (20/6).

Informasi yang diterima Kontan.co.id, produk Juul akan didistribusi oleh grup Erajaya. Lalu kemudian akan dijual ke ritel lainnya di Indonesia.

Sementara, Aryo Andrianto, Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) menjelaskan tahun lalu sejatinya Erajaya grup telah membentuk anak usaha untuk mendistribusikan produk Juul. Namun hingga saat ini menurutnya belum ada produk dari Juul yang dijual resmi oleh ritel.

“Produk Juul sudah masuk dari tahun lalu di Indonesia tapi bukan dari Erajaya. Melainkan dari pedagang Vape dan distributor kecil lainnya,” kata Aryo kepada Kontan.co.id, Kamis (20/6).

Menurutnya dengan adanya perusahaan sebesar Juul maka tujuan utama dari rokok elektrik bisa tercapai. Pasalnya, dengan modal besar dari Amerika Serikat maka Juul akan mudah meraih pasar dalam negeri. 

Sayangnya tujuan Asosiasi dan juga produsen rokok global yang menginginkan adanya peralihan konsumsi rokok berbahan tembakau ke elektrik tak selaras dengan keinginan manajemen Juul. “Tujuan mereka saya lihat hanya profit. Jadi tujuan agar orang lebih sehat dengan beralih ke rokok elektrik tidak jadi hal utama,” katanya.

Selain itu, raksasa produsen rokok dunia, Philip Morris, juga disebut-sebut akan memasukkan IQOS, merek rokok elektrik buatannya, ke Indonesia. Aryo menjelaskan setelah Philip Morris akan menyusul grup British American Tobacco (BAT) yang juga akan menjual produk rokok elektriknya di Indonesia.

“Sekarang tinggal kami bersama pemerintah atur regulasinya dan juga bersama-sama memajukan belajar untuk memajukan industrinya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×