Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar sepeda motor nasional tahun 2018 diprediksi naik. Akan tetapi kondisi ini tidak akan berlanjut sampai tahun depan. Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) memprediksi penjualan sepeda motor tahun 2019 akan cenderung stagnan.
Sampai akhir tahun 2018, AISI masih memprediksi penjualan sepeda motor nasional tembus sebanyak 6,3 juta unit. Atau naik 8,6% dibanding hasil tahun 2017 yang mencapai 5,8 juta unit. Ketua Bidang Komersial Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala menjelaskan, hasil itu dapat tercapai mengingat hasil penjualan periode Januari-November 2018 masih positif.
Dari data penjualan domestik AISI, tercatat penjualan sepanjang Januari-November sebesar 5,9 juta unit. Atau naik 8,4% dari periode sama tahun lalu. "Tahun depan pasar akan flat berkisar 6,2 juta sampai 6,3 juta unit," kata Sigit kepada Kontan.co.id, Rabu (12/12).
Hal tersebut disebabkan dua kondisi. Yakni harga komoditas yang turun dan suku bunga akan naik. Tahun 2018, pasar sepeda motor nasional terbantu karena faktor harga komoditas seperti batubara yang harganya naik.
Hanya saja kondisi tersebut diyakini tidak akan mempengaruhi dominasi Indonesia di pasar Asia Tenggara. Menurut data Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI), sepanjang 2017 penjualan domestik dan ekspor sepeda motor Indonesia menyumbang 47% terhadap total pangsa pasar Asia Tenggara dengan volume 5,89 juta unit.
Menyusul pada posisi kedua dan ketiga yakni Vietnam dan Thailand masing-masing sebanyak 3,27 juta unit dan 1,81 juta unit. "Kita tetap akan nomer pertama di pasar ASEAN," kata Sigit.
Senada dengan AISI, Direktur Marketing PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya menjelaskan dengan kondisi pasar yang flat maka Honda pun akan sama penjualannya di 2019.
"Tahun depan pasar akan stabil maka penjualan AHM kami targetkan bisa capai 4,5 juta unit sampai 4,7 juta unit," kata Thomas kepada Kontan.co.id, Rabu (12/12).
Tahun 2018 ini penjualan AHM diperkirkaan akan mencapai 4,7 unit.
Menurut Thomas tahun ini pertumbuhan ekonomi memang stabil. Namun dengan harga komoditas di semester I-2018 yang membaik membuat pasar otomotif bergerak. Ditambah dengan meningkatnya bantuan dana sosial yang meningkat serta tunjangan gaji PNS yang meningkat membuat daya beli masyarakat bertambah.
"Tahun depan kami prediksi harga komoditas bisa turun seperti batubara dan sawit yang tiga bulan ini trennya turun. Sehingga kami lihat pasar akan stabil saja," kata Thomas.
Di pasar ekspor, Thomas melihat justru positif. Ekspor secara Honda secara secara utuh atau completely built up (CBU) naik 50% menjadi 175.000 unit. Sedangkan ekspor secara secara terurai atau completely knock down (CKD) juga tumbuh 50% menjadi 220.000 unit.
Menurut Thomas secara pasar global permintaan terus meningkat. Disamping secara produk, model, kualitas dan harga dilihat pabrikan di Indonesia termasuk yang kompetitif. "Kami harap bisa masuk ke negara baru di tahun depan. Tahun ini banyak ekspor di Filipina," kata Thomas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News