kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asosiasi Driver Online: Perlu proses sebelum menerapkan tarif jasa pengiriman


Senin, 01 April 2019 / 19:51 WIB
Asosiasi Driver Online: Perlu proses sebelum menerapkan tarif jasa pengiriman


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pasca keluarnya Peraturan Menteri Perhubungan No 12 tahun 2019, berbagai respon datang dari asosiasi driver online, pembeli maupun penjual e-commerce karena secara tidak langsung penetapan tarif berhubungan dengan tarif transportasi online.

Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Christiansen mengatakan, perlu proses yang bertahap sebelum membahas tarif jasa pengiriman barang melalui transportasi online. “Bertahap, kita tunggu beritanya,” kata Christiawan, Senin (1/4).

Di sisi lain, Reza Mauladi konsumen e-commerce mengatakan, tidak setuju jika tarif batas atas dan batas bawah dalam Permenhub No 12 tahun 2019 itu diterapkan juga dalam jasa pengiriman barang seperti Go-Send atau Grab Express. Sebab, mengangkut penumpang berbeda dengan membawa barang baik dari segi waktu, tanggungjawab maupun dari volumenya.

Ia tidak mempermasalahkan, kalaupun tarif untuk mengirim barang lebih mahal daripada tarif mengangkut penumpang. Sementara itu, Chief of Operational Officer Sayuranch, Lucyana Azhari, salah satu pengusaha agribisnis sayuran organik yang memasarkan produknya di Tokopedia mengatakan, jika tarif dalam beleid itu diterapkan untuk Go – Send Instant Delivery maka dapat menguntungkan penjual yang menjual dagangannya di e – commerce karena lebih hemat waktu.

Tetapi, lanjut Lucyana, jika tarif itu juga diterapkan untuk Go – Send Same Day Delivery maka dapat merugikan penjual karena ada peluang besar costumernya berpaling ke online store lain yang mempunyai jarak lebih dekat dari lokasi customer berada. “Ya dia (customer) memilih yang lebih deket,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Bukalapak dan Tokopedia telah bekerjasama dengan Gojek untuk menyediakan layanan pengiriman barang via Go-Send melalui dua layanan yaitu layanan instant delivery dan layanan same day delivery.

Dengan Go-Send Instant delivery, pembeli bisa menerima barang pesanannya maksimal 4 jam setelah penjual menyerahkan barang ke driver Go-Jek. Sementara, jika menggunakan Go-Send Same Day delivery, pembeli bisa menerima barangnya maksimal 8 jam setelah penjual menyerahkan barang ke driver Go-Jek.

Selain itu, Bukalapak dan Tokopedia juga telah bekerjasama dengan GrabBike untuk menyediakan layanan pengiriman barang via Grab Instant delivery dan Grab same day delivery. Dengan Grab Instant delivery, pembeli bisa menerima barang pesanannya maksimal 3 jam setelah penjual menyerahkan barang ke driver GrabBike. Sementara, jika menggunakan Grab Same Day delivery, pembeli bisa menerima barangnya masimal 6 jam setelah penjual menyerahkan barang ke driver Grab Bike.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×