kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.379   7,37   0,09%
  • KOMPAS100 1.160   2,30   0,20%
  • LQ45 844   2,93   0,35%
  • ISSI 293   0,77   0,26%
  • IDX30 443   1,74   0,39%
  • IDXHIDIV20 508   0,96   0,19%
  • IDX80 131   0,28   0,21%
  • IDXV30 136   -0,99   -0,72%
  • IDXQ30 140   0,48   0,35%

Pasca Injeksi Modal Jumbo, Ini Target Danantara untuk Garuda Indonesia (GIAA)


Jumat, 14 November 2025 / 14:43 WIB
Pasca Injeksi Modal Jumbo, Ini Target Danantara untuk Garuda Indonesia (GIAA)
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A plane belonging to Garuda Indonesia is seen on the tarmac of Terminal 3, SoekarnoÐHatta International Airport near Jakarta, Indonesia April 28, 2017. REUTERS/Darren Whiteside/File Photo


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Danantara Indonesia menargetkan seluruh pesawat PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), termasuk milik anak usahanya PT Citilink kembali mengudara pada tahun 2026, pasca injeksi modal Danantara disepakati oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) beberapa hari lalu.  

Managing Director Non-financial Holding Operasional Danantara Febriany Eddy menjelaskan, injeksi modal segera dibutuhkan Garuda Indonesia agar maskapai penerbangan milik negara ini bisa kembali mengudara.  Kata dia, injeksi modal mayoritas digunakan untuk perawatan (maintenance). “Banyak pesawat Garuda dan Citilink yang grounded saat ini.  "Bagi maskapai, ini menjadi pukulan ganda,” ujar Febriany.

Selain tidak bisa meraup pendapatan karena berkurangnya armada, maskapai punya tetap harus membayar sewa kepada lessor. Walhasil, Garuda tetap mengeluarkan biaya saat pendapatan tak masuk. “Jika setiap hari kita men-delay, semakin besar lubang yang harus ditutup," kata mantan Dirut INCO dalam pers briefing, Jumat (14/11).

Rabu (12/11) lalu, para pemegang saham GIAA menyetujui suntikan modal jumbo senilai Rp 23,67 triliun dari Danantara Asset Management (DAM). Dalam RUPSLB itu disepakati, (GIAA) akan menerbitkan 315,61 miliar saham baru seri D dengan nilai Rp 75 per saham. Dari aksi ini, Garuda diperkirakan akan menerima dana Rp23,67 triliun yang  terdiri dari setoran modal tunai Rp17,02 triliun dari DAM serta konversi pinjaman pemegang saham segeda Rp6,65 triliun.

Baca Juga: Pacu Perawatan, Danantara Targetkan Semua Pesawat Grounded Garuda Terbang Tahun Depan

Pelaksanaan PMTHMETD alias private placement akan memperbaiki ekuitas konsolidasi perusahaan, meningkatkan likuiditas, dan memperkuat struktur permodalan.

Seiring dengan suntikan Danantara ke GIAA melalui private placement, porsi kepemilikan saham Danantara di GIAA memang menanjak. Sebelum transaksi, Danantara memiliki 64,54% saham di GIAA. Berdasarkan proforma, porsi kepemilikan saham Danantara di GIAA setelah private placement bakal menanjak menjadi 92,03%.

Dampaknya, sejumlah pemilik saham lainnya di GIAA terdilusi. Pemegang saham publik semisal akan terdilusi dari semula sebesar 27,47% menjadi sebesar 6,17%. Dilusi saham publik itu ini  berpotensi membuat GIAA juga  tidak bisa memenuhi ketentuan V.1.1. Peraturan Bursa Nomor I-A mengenai persentase minimal saham free float sebesar 7,5%. Namun, GIAA berkomitmen untuk tetap memenuhi aturan soal free float melalui berbagai cara.

Baca Juga: Dirut Garuda Glenny Kairupan Pastikan Suntikan Modal Danantara Tepat Sasaran

Febri bilang, Garuda dan Citilink harus segera mampu mendapatkan return to service (RTS) alias terbang kembali pada tahun depan. Transformasi Garuda Indonesia juga harus dilakukan, muli pelayanan hingga rute penerbangan. Rute yang menguntungkan harus menjadi prioritas. Derdasarkan data International Air Transport Association (IATA), keuntungan industri penerbangan sangat tipis yakni hanya berkisar US$ 2- US$7 per kursi. “Jadi setiap sen rupiah sangat berarti,” ujar dia. Makanya, manajemen Garuda harus segera menata rute bisnis, memaksimalkan Garuda, Citilink serta ekosistem yang terlibat seperti GMFI, Angkasa Pura untuk mendukung target terbang Garuda. "Termasuk dengan In Journey, Pelita Air. Tidak boleh ada kanibalisasi tapi sinergi," ujar dia. 

Garuda Grup memang harus cepat berbenah. Berdasarkan laporan keuangan, GIAA masih menanggung rugi bersih sebesar US$182,53 juta per kuartal III/2025, membengkak 39,10% secara tahunan (year on year) dibandingkan rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya US$131,22 juta.

GIAA juga masih berkutat dengan ekuitas negatif. Liabilitas atau kewajiban Garuda melebihi aset yang dimiliki perusahaan. Periode akhir September, Garuda membukukan aset sebesar US$6,75 miliar. Sementara, liabilitas GIAA mencapai US$8,28 miliar. Alhasil, ekuitas GIAA minus US$1,53 miliar.

Selanjutnya: 20 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2025, Indonesia Posisi Berapa?

Menarik Dibaca: Mapple Finance Menempati Puncak Kripto Top Gainers saat Pasar Ambles

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×