kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pasca pemeriksaan pesawat jenis B737 Max 8, ini penjelasan Garuda Indonesia


Sabtu, 10 November 2018 / 09:25 WIB
Pasca pemeriksaan pesawat jenis B737 Max 8, ini penjelasan Garuda Indonesia
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia di Bandar Udara Soekarno Hatta


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemeriksaan khusus kelaikudaraan pesawat jenis B737 Max 8 juga berdampak pada PT Garuda Indonesia Tbk. Pasalnya, maskapai penerbangan pelat merah ini juga memiliki pesawat jenis tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Garuda memastikan armada pesawatnya berjenis B737 Max 8 yang saat ini dioperasikan layak terbang.

Pemeriksaan khusus tersebut telah dilakukan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan dan Garuda Indonesia pada tanggal 30 Oktober lalu yang lalu sesuai dengan surat yang dikeluarkan Direktur KPPU.

Pemeriksaan khusus tersebut meliputi indikasi repetitive problems, pelaksanaan troubleshootings, kesesuaian terhadap prosedur dan implementasi pelaksanaan aspek kelaikudaraan dan juga kelengkapan peralatan untuk melakukan troubleshooting pada pesawat B737 Max 8 tersebut.

Setelah memeriksa dan menganalisa hasil pemeriksaan tersebut, DKPPU menyimpulkan bahwa inspeksi rutin terhadap pesawat B737 Max 8 yang dioperasikan Garuda Indonesia tersebut telah melalui proses maintenance sesuai jadwal, komponen terpasang tidak melewati batas umur pakai, serta tidak ditemukan adanya gangguan teknis pada fitur mesin pesawat.

Direktur Teknik Garuda Indonesia, I Wayan Susena mengatakan, pihaknya sebagai maskapai penerbangan nasional terus berupaya mengedepankan komitmen dan budaya safety dalam seluruh lini operasionalnya. Hal tersebut sejalan dengan value aspek safety sebagai inti operasional perusahaan yang sudah tertanam dalam budaya kerja jajaran karyawan dan lini operasional Garuda Indonesia.

“Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Garuda Indonesia senantiasa mengacu dan patuh terhadap seluruh ketentuan yang dikeluarkan oleh regulator,” kata Wayan dalam keterangan resminya, Jumat (9/11).

Sejalan dengan upaya maksimalisasi aspek safety pada pengoperasian 1 (satu) armada B737 Max 8 yang dioperasikan Garuda, Wayan mengatakan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi intensif dengan Boeing selaku pabrikan pesawat dengan melakukan update manual mitigasi pengoperasian Boeing 737 Max 8 sesuai dengan Flight Crew Operating Manual Bulletin (FCOM) yang telah di-update lebih lanjut oleh Boeing.

"Manual tersebut mengatur panduan yang harus diambil penerbang saat mengalami kondisi tertentu yang terkait dengan kondisi "erroneous input" pada fitur "angle of attact sensor" pesawat. Buletin tersebut juga telah kami sampaikan ke seluruh lini maintenance dan operasional Garuda Indonesia dan menjadi panduan untuk menjalankan kegiatan operasional Garuda Indonesia, khususnya untuk armada B737 Max 8 kami," ucap Wayan.

Sebelumnya, pada April lalu Garuda Indonesia telah melewati proses audit setiap dua tahuban dan telah memperbaharui sertifikat IOSA (IATA Operational Safety Audit) Certificate untuk ke-6 kalinya, di mana pada tahun 2008 Garuda Indonesia menjadi perusahaan penerbangan pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×