Sumber: KONTAN | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Bencana gempa selain menimbulkan derita ternyata juga membawa berkah, khususnya bagi produsen genteng metal. Di beberapa daerah seperti Sumatera dan Jawa Barat, permintaan genteng metal naik drastis.
Saat ini, genteng metal memang lebih diminati ketimbang genteng lain. Pasalnya, genteng jenis ini lebih ringan dan tahan banting ketimbang genteng beton, genteng keramik, ataupun genteng tanah liat biasa.
Ini bisa dimengerti karena genteng metal terbuat dari bahan dasar baja tipis yang dilapisi campuran zinc dan aluminium atau zincalume.
Sebagai perbandingan, berat satu meter persegi genteng metal hanya 7 kilogram sementara berat satu meter persegi genteng beton bisa mencapai 60 kilogram.
"Selain itu, genteng ini juga disukai karena tahan bocor, serta tahan karat dan pelapukan," ujar Ozie Hansery M., Managing Director PT Metal Forming Industry, perusahaan pembuat genteng metal di Indonesia.
Ozie bercerita, saat ini perusahaannya sedang kebanjiran order genteng metal. Terutama untuk pasar Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Kenaikan permintaan genteng metal di perusahaan ini mencapai 50% dari bulan-bulan sebelum terjadinya bencana gempa.
Biasanya, dalam sebulan, Metal Forming Industry hanya memasok 700 ton genteng metal ke berbagai pelosok Indonesia. Kini, jumlah permintaannya sudah mencapai lebih dari 1.000 ton sebulan. "Jumlah ini akan terus meningkat dalam tiga sampai empat bulan ke depan. Karena permintaan dari Padang sudah mulai masuk," ujar Ozie.
Di daerah Sumatera, permintaan terbanyak untuk jenis genteng ini adalah dari segmen perumahan dan sekolah-sekolah. Produk genteng metal buatan Metal Forming Industry yang paling laku di pasar Sumatera adalah genteng metal berwarna bermerek Colour Super Steel. Genteng metal dengan ketebalan 0,25 milimeter ini dijual seharga Rp 48.000 per meter persegi.
Sementara, untuk di Jawa, yang paling laku adalah jenis genteng metal yang berlapis batu-batuan di atasnya. Harga jenis genting setebal 0,3 milimeter dengan merek Steel Stone ini adalah Rp 75.000 per meter persegi.
Jenis yang lain, merek Shelras yang diperuntukkan bagi perumahan minimalis dijual seharga Rp 75.000 per meter persegi sampai Rp 115.000 per meter persegi.
Namun, Ozie juga mengungkapkan, kini persaingan antarprodusen genteng metal kian ketat, terutama dari sisi harga jual. Tapi, pasar genteng metal masih sangat besar. "Boleh dibilang, lima perusahaan saja tak cukup untuk melayani kebutuhan permintaan genteng metal di Indonesia," ujarnya optimistis.
Kenaikan permintaan yang cukup tinggi juga dirasakan oleh Mafruhah, pemilik toko pemasok genteng metal Arcon Truss Indonesia. Mafruhah sendiri saat ini menjual genteng metal merek Aero Roof.
Genteng metal Aero Roof ini buatan lokal. Ketebalannya antara 0,25 milimeter sampai 0,50 milimeter. Adapun harga jualnya Rp 58.500 - Rp 78.000 untuk tiap meter persegi.
Walaupun pasar utamanya daerah Jawa Barat, tapi Mafruhah mencatat kenaikan permintaan di tiga tempat. "Peningkatan penjualan terutama untuk daerah Bogor, Bandung, dan Bali," ujar Mafruhah memiliki toko berlokasi di Bekasi ini.
Sebelum gempa mengguncang Jawa Barat dan Sumatera, Mafruhah hanya menjual rata-rata 100 meter persegi genteng metal per bulan. Tapi dua bulan ini, ia bisa menjual sekitar 2.500 meter persegi genteng metal untuk pasar Bali.
Sementara untuk pasar Jawa Barat, permintaannya naik menjadi 500 meter persegi genteng metal per bulan. "Sayang, saat ini pasar Aero Roof belum sampai ke Sumatera," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News