kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.306   -72,00   -0,44%
  • IDX 7.490   -13,57   -0,18%
  • KOMPAS100 1.062   5,79   0,55%
  • LQ45 796   5,98   0,76%
  • ISSI 254   -0,56   -0,22%
  • IDX30 410   -1,10   -0,27%
  • IDXHIDIV20 470   0,28   0,06%
  • IDX80 120   0,90   0,75%
  • IDXV30 124   0,93   0,76%
  • IDXQ30 131   0,00   0,00%

Pasok 69% Minyak Domestik, Pertamina Hulu Energi (PHE) Pacu 24% Blok Migas


Kamis, 07 Agustus 2025 / 18:53 WIB
Pasok 69% Minyak Domestik, Pertamina Hulu Energi (PHE) Pacu 24% Blok Migas
ILUSTRASI. PHE telah mengelola 24% dari total blok minyak dan gas (migas) dalam negeri dan 80% pengeboran minyak (drilling) nasional.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berkomitmen untuk terus memastikan keberlanjutan dan peningkatan produksi migas di tengah keputusan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC)+, termasuk Rusia sepakat untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 547.000 barel per hari mulai bulan September mendatang.

"PHE berkomitmen untuk terus memastikan keberlanjutan dan peningkatan produksi migas melalui usaha-usaha eksplorasi dan pengembangan," ungkap Sekretaris Perusahaan PHE, Hermansyah Y. Nasroen kepada Kontan, Kamis (07/8/2025).

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi (PHE) Catat Produksi Migas 1,04 Juta Barel di Semester I

Hermansyah menambahkan, saat ini tercatat PHE telah mengelola 24% dari total blok minyak dan gas (migas) dalam negeri dan 80% pengeboran minyak (drilling) nasional. Perseron berkontribusi memasok 69% produksi minyak domestik.

Sebelumnya, dalam catatan Kontan, penambahan produksi OPEC+ sebesar 547.000 barel per hari sama dengan 0,5% penambahan volume minyak global. Peningkatan produksi ini, diprediksi akan berpengaruh pada penurunan harga minyak global, yang akan mengoreksi biaya di sektor hulu migas.

Meski begitu, Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) mengatakan penurunan harga minyak global akan mengkhawatirkan jika menyentuh angka US$ 50 - US$ 40 per barel dalam waktu yang lama.

"Kinerja hulu (migas) belum (terdampak) saya kira, kecuali sudah turun dibawah 50 dalam waktu cukup lama," ujar Ketua Komite Investasi Aspermigas, Moshe Rizal.

Baca Juga: PHE ONWJ Genjot Proyek Peremajaan Jalur Pipa Bawah Laut

Asal tahu saja, semester I lalu, PHE telah mencatatkan produksi minyak dan gas (migas) sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), yang terdiri dari produksi minyak 557 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2.798 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). 

Adapun, terdapat beberapa Project Development yang akan segera On-Stream pada semester II-2025, diantaranya proyek strategis pengembangan Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) EP, lalu ada proyek Sisi Nubi, kemudian proyek CEOR lapangan minas di Area A Stage-1 yang tengah bersiap, dengan menginjeksi cairan kimia ke reservoir.

Serta proyek Lapangan OO-OX yang diestimasi mampu menghasilkan tambahan 2.996 barel minyak per hari (BOPD), dan 21,26 juta standar kubik gas per hari (MMSCFD).

Selanjutnya: Harga Minyak Menguat Hari Ini (7/8), Potensi Tekanan Hingga Akhir Tahun Tetap Ada

Menarik Dibaca: 6 Rekomendasi Warna Lipstik yang Membuat Wajah Cerah Menurut MUA Internasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×