kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasokan Bahan Baku Terhambat, MASA Optimistis Pertahankan Kelangsungan Bisnis Ban


Senin, 07 Agustus 2023 / 18:33 WIB
Pasokan Bahan Baku Terhambat, MASA Optimistis Pertahankan Kelangsungan Bisnis Ban
ILUSTRASI. Pasokan Bahan Baku Terhambat, Multistrada Arah Sarana (MASA) Optimistis Pertahankan Kelangsungan Bisnis Ban


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang menjual ban merek Michelin, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) atau Michelin Indonesia tetap optimistis dapat mempertahankan kelangsungan bisnisnya pada 2023, meski dibayangi oleh isu kendala pasokan karet alam sebagai bahan baku produk ban.

Presiden Direktur Michelin Indonesia Sai Banu Ramani mengatakan, Michelin Indonesia secara proaktif mengamati dan membuat penyesuaian yang diperlukan dalam strategi dan operasional perusahaan dalam menghadapi pasar yang dinamis dan lanskap industri yang berfluktuasi.

Michelin Indonesia tetap yakin dengan kemampuan perusahaan dalam mengatasi tantangan kelangkaan bahan baku dan memanfaatkan segala peluang yang ada untuk fokus memberikan nilai lebih bagi para pelanggan.

Baca Juga: Penjualan Multistrada Arah Sarana (MASA) Turun 13,5% di Semester I-2023

"Tentunya, sebagai bagian dari Michelin Group kami juga didukung dan berkolaborasi dengan jaringan produksi, distribusi, dan kemitraan yang kokoh untuk memastikan kemampuan kami menghadirkan produk berkualitas tinggi, layanan yang prima, dan memenuhi harapan konsumen," kata Sai saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (7/8).

Sai menerangkan, Michelin Indonesia terus berupaya meningkatkan kinerja penjualan dan memastikan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama. Karena itu, pihaknya tetap percaya diri dengan kemampuan untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang untuk memberikan nilai lebih bagi pelanggan, berinvestasi dalam inovasi, dan menjaga hubungan yang kuat dengan mitra perusahaan.

Lebih lanjut, Michelin Indonesia memiliki strategi untuk mengembangkan setiap potensi yang ada seperti potensi ekspor yang menjadi kontribusi terbesar dalam penjualan Michelin Indonesia saat ini.

Dari sisi penjualan, hingga kini Michelin Indonesia telah ekspor produk ban ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat, negara-negara di Asia, Australia, Afrika, Eropa, dan Timur Tengah.

"Kami juga fokus untuk mengembangkan pasar domestik melalui portofolio produk eksisting maupun produk-produk baru untuk memenuhi kebutuhan ban di pasar domestik," ujar dia.

Sai optimistis Michelin Indonesia dapat meningkatkan kinerja penjualan dan memastikan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama, sebagai bagian dari komitmen kami untuk mengembangkan inovasi dan teknologi agar dapat memberikan nilai terbaik bagi pelanggan.

 

"Kami senantiasa berupaya untuk memberikan inovasi yang bermanfaat dan relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar," tutur dia.

Sebagai informasi, penjualan bersih MASA menyusut 26,48% year on year (YoY) menjadi US$ 110,50 juta pada kuartal I-2023. Pada saat yang sama, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MASA juga turun 37,83% YoY menjadi US$ 18,11 juta.

Produksi ban sepeda motor MASA turun dari 1,4 juta unit pada kuartal I-2022 menjadi 0,7 juta unit pada kuartal I-2023. Begitu pula dengan volume penjualan ban motor MASA yang berkurang dari 1,2 juta unit pada kuartal I-2022 menjadi 0,6 juta unit pada kuartal I-2023.

Sejauh ini, Amerika Serikat menjadi kontributor terbesar bagi penjualan bersih MASA dengan porsi mencapai 76% pada 2022 lalu. Tahun lalu MASA juga mengekspor produk ban Michelin ke Asia (5%), Australia (1%), serta Afrika, Eropa, dan Timur Tengah (0,02%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×