kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Kelud meletus, petani klaim pasokan cabai aman


Selasa, 18 Februari 2014 / 15:17 WIB
Kelud meletus, petani klaim pasokan cabai aman
ILUSTRASI. Hingga Kamis (29/9), ada 2.003 kasus baru corona dengan 18.357 kasus aktif.ANTARA FOTO/Fauzan/tom.


Reporter: Handoyo | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Bagi para pelaku usaha disektor hortikultura seperti bawang merah dan cabe, meletusnya gunung Kelud pada Kamis malam pekan lalu masih belum mengkhawatirkan dari sisi suplai ataupun harga secara nasional. "Pasokan secara nasional tidak akan terganggu," kata Mudatsir Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Bawang Nasional (Debnas).

Untuk bawang merah, luas areal tanamannya tidak terlalu besar. Catatan saja, luas lahan perkebunan bawang merah di Jawa Timur yang mencapai 12.000 hektar (ha), dari luasan tersebut perkebunan bawang yang ada di Kediri hanya kurang dari 200 ha. Sementara luas areal yang gagal panen diperkirakan mencapai 60 ha-70 ha.

Dengan produktifitas rata-rata sebanyak 12 ton per ha per tahun, produksi bawang merah Jawa Timur mencapai 144.000 ton setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, di Kediri total produksinya hanya 2.400 ton per tahun, atau kurang dari 2% dari total produksi Jawa Timur.

Senada dengan Mudatsir, Sukoco Koordinator Wilayah Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jawa Timur mengatakan, dampak letusan gunung Kelud tidak terlalu signiikan menggangu produksi cabe di Jawa Timur. "Saat ini dibeberapa daerah sentra lain di Jawa Timur juga sedang panen raya, sehingga tidak terganggu," kata Sukoco.

Sekedar informasi saja, luas areal perkebunan cabe baik untuk jenis keriting atau besar di Jawa Timur yang panen bulan ebruari ini mencapai 2.300 ha. Dari jumlah tersebut sekitar 300 ha berasal dari Kediri.

Sementara itu, untuk tanaman cabe rawit luas areal perkebunan di Jawa Timur mencapai 8.000 ha. Dari luasan tersebut, seluas 2.000 ha dihasilkan dari wilayah Kediri. "Sekitar 70% tanaman cabe di Kediri terkena dampak, tetapi pasokan masih aman karena dapat disuplai dari sentra lainnya," kata Sukoco.

Dilihat dari sisi harga, harga cebe di Kediri saat ini dibandingkan sebelum ada letusan gunung Kelud relatif melandai. Sukoco bilang, saat ini harga cabe besar harganya Rp 15.000 per kilogram (kg), padahal sebelum meletus harganya masih Rp 19.000 per kg.

Demikian juga dengan cabe jenis keriting yang saat ini dihargai Rp 18.000 per kg, turun dibandingkan sebelum gunung meletus yang berada dikisaran Rp 21.000 per kg. Cabe jenis rawit juga mengalami penuruan dari Rp 32.000 per kg menjadi Rp 20.000 per kg-Rp 21.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×