kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasokan berkurang, harga rawit merangkak naik


Selasa, 18 Februari 2014 / 08:05 WIB
Pasokan berkurang, harga rawit merangkak naik
ILUSTRASI. Manfaat Rutin Mengonsumsi Vitamin untuk Kesehatan


Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pasokan cabai rawit ke pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur berkurang pasca erupsi Gunung Kelud. Akibatnya, harga cabai rawit merah mulai mengalami kenaikan di sejumlah daerah terutama di wilayah DKI JAkarta.

Staf Pusat Data dan Informasi Pasar Induk Sayuran dan Buah Kramat Jati (PISBKJ) Suminto mengatakan, cabai rawit merah paling banyak didatangkan dari Jawa Timur. "Banyak yang rusak karena terkena erupsi Kelud," katanya, kemarin (17/2).

Rata-rata harga cabai rawit merah di pasar induk minggu lalu sekitar Rp 30.000 per kilogram (kg). Saat ini, kata Suminto, harga naik menjadi Rp 32.000 per kg. Cuma, harga cabai rawit diperkirakan tak akan bergejolak karena ada pasokan dari Manado.

Di sisi lain, harga cabai jenis lain justru turun akibat bertambahnya pasokan dari Jawa Barat. "Kalau jenis yang lain tidak kurang karena pasokan dari Jabar luar biasa," kata Suminto. Rata-rata, harga cabai lain seperti cabai keriting turun dari Rp 23.000 per kg ke Rp 15.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×