kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Pasokan Pergudangan Modern Logistik Jabodetabek Lampaui 2,7 Juta Meter Persegi


Jumat, 09 Agustus 2024 / 14:12 WIB
Pasokan Pergudangan Modern Logistik Jabodetabek Lampaui 2,7 Juta Meter Persegi
ILUSTRASI. Pekerja memindahkan paket untuk dikirim ke alamat tujuan di Gudang Nusantara Card Semesta (NCS), Kemanggisan, Jakarta, Rabu (3/7/2024).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JLL Indonesia memaparkan pasokan pergudangan modern logistik di Jabodetabek telah melampaui 2,7 juta meter persegi per kuartal II 2024. 

Farazia Basarah, Country Head and Head of Logistics & Industrial, JLL Indonesia, mencatat tiga proyek baru telah selesai di wilayah Bekasi, Cikarang, dan Tangerang, yang akhirnya berkontribusi setelah durasi waktu yang cukup lama. 

Tren pasokan yang positif ini diiringi dengan tingkat hunian yang baik sebesar 89%. 

Baca Juga: Bisnis Properti Tumbuh Baik, Minat Residensial di Pinggiran Kota Meningkat

Para penyedia jasa logistik berskala besar tengah memperluas operasinya, sehingga mendorong permintaan gudang logistik modern di Jabodetabek, yakni melalui perluasan lokasi yang sudah ada dan pencarian lokasi baru seperti di daerah barat dan selatan Jakarta.

"Industri baru seperti kendaraan listrik dan produk listrik lainnya yang tengah berkembang tetap terkonsentrasi di Cikarang dan Karawang karena ekosistem manufaktur otomotif yang sudah mapan," ucapnya dikutip dari keterangan resmi yang diterima belum lama ini. 

Industri manufaktur, khususnya di bidang pangan, farmasi, dan bahan baku, memegang peranan penting dalam pasar properti Indonesia dikarenakan pasar domestik Indonesia yang cukup besar. 

Laju inflasi di Indonesia mencapai 2,5% hingga akhir Juni, menunjukkan penurunan dibandingkan dengan akhir triwulan-I 2024 dan periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Pelindo dan Konsorsium INA-DPWorld Mentransformasi Belawan New Container Terminal

Penurunan ini, dalam kisaran target pemerintah sebesar 1,5%-3,5%, mencerminkan pengelolaan tekanan inflasi yang efektif. Bank Indonesia mengantisipasi potensi pertumbuhan sebesar 5% hingga akhir tahun 2024.

"Dengan perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan, pembangunan infrastruktur yang terus menjadi prioritas, dan ketahanan ekonomi nasional yang kuat, minat investor terhadap Indonesia tetap tinggi, tidak hanya untuk area Jakarta, tapi juga kota-kota lain," kata dia. 

Selanjutnya: IBC Sebut, Pentingnya Penguatan Ekosistem Pasar Karbon di Indonesia

Menarik Dibaca: 6 Makanan bagi Penderita Diabetes Supaya Tidak Lemas, Bantu Tambah Energi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×