Reporter: Naomi Theresa |
JAKARTA. Sementara harga cabai belum juga turun, masyarakat harus merasakan kenaikan harga bahan pangan lainnya. Kini, harga ayam buras di pasaran mulai merangkak naik.
Menurut data yang didapat dari sejumlah pasar di Jakarta, bila bulan sebelumnya ayam Busar dijual seharga Rp 25.000 per kg, kini harga ayam Buras di pasar mencapai Rp30.000 per kg.
Menurut Johan, salah satu pedagang ayam Buras di pasar Agung, Depok, kenaikan harga ayam Buras ini tidak diketahui secara pasti. Yang jelas, jumlah pasokannya turun dibandingkan bulan lalu.
”Biasanya saya masok 10 keranjang, sekarang cuma dapat separuhnya,” katanya, Kamis (15/7). Sekedar informasi, satu keranjang yang dipasok berisi 13-15 ayam Buras.
Johan berasumsi, para peternak sengaja menahan pasokan untuk dikeluarkan saat bulan puasa. Karena, saat bulan puasa daya beli ayam masyarakat meningkat dan harganya bisa naik dua kali lipat. Namun, Johan mengaku ini hanyalah perkiraannya semata dan tidak mengetahui kebenaran pastinya.
Sementara itu, Rusman, pedagang ayam Buras di Palmerah mengatakan, harga ayam Buras naik drastis dari bulan lalu. Bila bulan lalu ia membeli ayam Buras seharga Rp 18.000 per kg, kini harga ayam dipatok seharga Rp 22.500 per kg. Memang ia tidak mengurangi pasokannya, tetapi yang menjadi kendala adalah menjual kembali ayam-ayam tersebut.
”Sekarang orang kalau lihat harganya naik, pasti mengurangi pembeliannya. Rata-rata orang sekarang cuma beli ½ kilo atau ¼ kilo,” katanya (15/7). Selain itu, imbuh Rusman, kemungkinan peternak mengalami kesulitan mencari bibit ayam Buras. Terang saja, hal ini berimbas pada kurangnya pasokan ayam ke para pedagang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News