kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasokan terbatas, harga ikan melompat hingga 20%


Rabu, 18 Juni 2014 / 14:55 WIB
Pasokan terbatas, harga ikan melompat hingga 20%
ILUSTRASI. Tahun ini akan menjadi tahun yang menjanjikan bagi industri yang berkaitan dengan pemulihan mobilitas masyarakat usai pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/foc.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Jelang datangnya bulan Ramadan dan lebaran, pasokan ikan justru terbatas. Padahal, kebutuhan ikan nasional selama sebulan diperkirakan naik 20% dibandingkan bulan normal. Akibatnya, harga ikan naik sebesar 10-20%. 

Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, dalam kondisi normal kebutuhan ikan nasional per bulan mencapai 700.000 ton. KKP memprediksi permintaan ikan menjelang puasa akan meningkat 20%. Saat puasa kebutuhan ikan naik 15% dan lebaran naik lagi menjadi 30%.

KKP mencatat empat kota yang mengalami penurunan pasokan ikan, yaitu Medan,Surabaya, Manado dan Kendari. Akibat permintaan ikan yang tinggi dan pasokan ikan yang terbatas, harga ikan naik. KKP memprediksi harga ikan naik 10-20% dari harga saat ini.

Kenaikan harga mulai terjadi saat datangnya bulan puasa hingga Lebaran.Trend kenaikan harga ikan terjadi menjelang H-7 sebelum puasa. Setelahnya harga ikan diyakini akan normal memasuki minggu kedua bulan puasa, kemudian harga ikan naik lagi pada H-4 dan H-7 jelang Lebaran.

Saut P. Hutagalung, Direktur Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP mengatakan, kondisi ini terjadi selalu berulang setiap tahun dikarenakan banyak nelayan yang tidak melaut saat puasa hingga Lebaran.

"Belajar dari tahun sebelumnya, pasokan ikan laut menurun. Sehingga para supplier dan ritel modern melakukan stock ikan seminggu sampai sebulan sebelum lebaran karena dibeberapa daerah menurunnya pasokan ikan laut diantisipasi dengan substitusi pasokan dari ikan budaya," ujar Saut pada Rabu (18/6). Kebutuhan ikan yang diprediksi akan mengalami kenaikan jenis, seperti udang, gurame, lele, nila, bandeng dan kerapu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×