kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Pasokan tipis, harga cabai mulai terasa pedas


Kamis, 04 November 2010 / 07:05 WIB
Pasokan tipis, harga cabai mulai terasa pedas
ILUSTRASI. Nelayan Melintasi Tangki Penyimpanan Medco Energy


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Harga cabai merah mulai merangkak naik setelah sempat terkoreksi pasca lebaran lalu. Kenaikan harga cabai merah ini disebabkan karena menurunnya pasokan akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga rata-rata cabai merah keriting pada bulan per 1 November 2010 sebesar Rp 22.373 per kg, atau naik 3,03% ketimbang harga rata-rata bulan Oktober lalu yang sebesar Rp 21.714 per kg. Sedangkan harga cabai merah biasa pada November 2010 ini Rp 19.410 per kg naik sekitar 1,03% ketimbang harga rata-rata Oktober lalu yang sebesar Rp 19.213 per kg.

Ketua Asosiasi Agrobisnis Cabai Indonesia Dadi Sudiyana mengatakan kenaikan harga cabai ini disebabkan karena pasokannya yang sedikit mengalami penurunan. "Sejak gagal panen pada Juli lalu, jumlah tanaman cabai merah memang berkurang, sehingga harganya saat ini merangkak naik," ujarnya kepada KONTAN Rabu (3/11).

Ia menambahkan, musim hujan yang sulit diprediksi dan tingkat curah hujan yang tinggi saat ini sangat berpengaruh pada produksi cabai merah. Tingkat kelembaban udara yang tinggi juga membuat tanaman cabai menjadi rawan terserang hama penyakit. Akibatnya, tak hanya volume produksi yang turun, kualitas cabai juga ikut terpengaruh.

Akibat tingginya curah hujan ini, produktifitas tanaman cabai bisa melorot hingga 30%. Sebagai contoh, jika biasanya satu hektar lahan dalam kondisi normal bisa menghasilkan 12 ton cabai merah, maka akibat kelembaban udara yang tinggi dan curah hujan tinggi memebuat produksi cabai menurun menjadi sekitar 8,4 ton per hektar.

Direktur Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Kementerian Pertanian Yul Harry Bahar mengatakan kondisi kenaikan harga cabai merah yang sekitar 1% - 3% saat ini masih sangat wajar. Apalagi, "Saat ini permintaan mulai meningkat menjelang idul adha," ungkapnya. Meski begitu, kenaikan harga ini masih bisa diredam produksi cabai merah sudah mulai meningkat sekitar 10% dari rancangan pola produksi.

Dadi menegaskan, pada September - Oktober ini sudah memasuki musim tanam cabai. Sehingga, kenaikan harga bisa diredam dengan pasokan yang cukup. "Sekarang sudah mulai musim tanam, sehingga nanti Februari - Maret harga cabai akan kembali turun," ujarnya.

Jika harga cabai di tingkat konsumen saat ini rata-rata sekitar Rp 22.000 per kg, harga cabai di tingkat petani ada di kisaran Rp 9.000 - 10.000 per kg. Dalam hitungannya, jika nanti sudah memasuki masa panen, maka harga cabai di tingkat petani akan kembali turun menjadi sekitar Rp 5.000 - Rp 6.000 per kg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×